Page 209 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 209
pernah untuk hasil panen pertanian yang lain.
Setelah marak dan dipakai oleh banyak kelompok tani
di pesisir Kulon Progo, kini sistem lelang sudah mulai diakui
pemerintah dan mulai didukung untuk dikembangkan lebih
luas dengan bantuan pembuatan tempat tetap dan alat pen-
dukung dari pasar lelang. Jika dihitung, hingga batas penelitian
ini usai dilakukan, maka dapat disebutkan bahwa fasilitas
pasar lelang yang sudah ada, di desa Glagah ada 2 tempat,
Garongan ada1 tempat, Bugel ada 1 tempat, Karang Sewu
ada 2 tempat, dan desa Trisik ada 1 tempat.
Petani pesisir juga menemukan teknologi dan penge-
tahuan tentang bagaimana menangani hama-hama tanaman
di lahan pasir mereka secara mandiri. Salah satunya pernah
diseminarkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Gajah
Mada (UGM) adalah temuan Pak Karman, pelopor pertanian
lahan pasir dari Bugel, tentang hama Uret di cabe keriting .
67
Sampai saat ini banyak mahasiswa dari beragam jurusan dan
strata S1, S2 dan S3 mendalami studi dan melakukan pene-
litian tentang pertanian di lahan pasir.
Tingkat Kesejahteraan:
Dari Wong Cubung Jadi Wong Sugih
Sejak ditemukannya pengolahan lahan pasir dan tana-
man cabe keriting dan semangka sebagai tanaman unggulan,
67 Lebih jauh lihat, makalah Pak Sukarman tentang “Penaganan
Hama Uret di Cabe Keriting” makalah dipresentasikan di UGM pada
tahun 2007 (tidak diterbitkan), kemudian atas seizin beliau, temuan itu
dikembangkan salah seorang calon doktor pertanian di UGM dan men-
jadikan temuannya itu sebagai bahan desertasi Doktor pertanian. Pada
bulan agustus 2009 lalu, pak Sukarman berkat jasa dan temuannya dalam
dunia pertanian lahan pasir dan telah membantu dunia akademik dengan
membimbing dan membantu puluhan mahasiswa S1, S2 dan S3 dalam
kajian di pertanian lahan pasir, dianugerahi penghargaan sebagai petani
pelopor petanian lahan pasir oleh fakultas Pertanian UGM. Lihat, Kompas,
29 September 2009.
195