Page 220 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 220
Kedua, karena itu, eksplorasi pasir besi ini akan tetap
dilakukan meskipun ada perlawanan dari petani. Menurut
Sultan HB X:
“… pro-kontra itu wajar. Lha wong Presiden baru aja ada yang
nggak setuju kok..beri peluang dulu pada investor...yang penting,
beri peluang dulu untuk melakukan amdal.. kalau amdal beres,
proyek jalan terus... ”
72
Ketiga, bagaimanapun, proyek ini merupakan proyek
yang diadakan di atas tanah milik keluarga kesultanan dan
Paku Alaman. Karena itu, merupakan hal yang absah untuk
melakukan eksplorasi dan menjalankan bisnis eksplorasi di
atas lahan tersebut. Hal semacam ini ditandaskan oleh Joyo-
kusumo yang menyatakan bahwa penambangan pasir besi
itu sebenarnya merupakan pesan almarhum Sultan HB IX
dan PA VIII yang sudah lama mengetahui potensi pasir besi
di pesisir selatan. Karena itu tugas, para penguasa sawpraja
itu saat ini adalah melaksanakan mimpi tersebut.
Keempat, asumsi bahwa masyarakat pesisir Kulon Progo
adalah masyarakat miskin dan tertinggal. Didasarkan pada
argumen semacam itu, maka proyek pasir besi ini diharapkan
dapat menyedot tenaga kerja dan meningkatkan kesejah-
teraan di daerah yang dianggap minus tersebut . Sementara,
73
dari pihak Kabupaten Kulon Progo, terdapat beberapa klaim
yang mendasari kengototan mereka untuk melakukan eksplo-
rasi pasir besi. Yakni, pasir besi Kulon Progo dipercaya meru-
pakan sumberdaya alam unggulan, dimana biji pasirnya
dianggap lebih baik daripada biji pasir yang ada di Amerika
Selatan. Begitu pula, Indonesia dianggap memiliki keter-
gantungan terhadap tingginya harga besi baja tingkat dunia,
dimana hampir 100 persen melakukan impor terhadap kebu-
tuhan itu. Sementara, kebutuhan akan sumberdaya mineral
72 Lihat, Republika, 5 Agustus 2009
73 Lihat, Kompas, 8 Oktober 2007
206