Page 221 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 221
ini per tahunnya mencapai 2,5 juta-4 juta ton. Dengan per-
spektif yang semacam ini, maka menurut para penguasa lokal
di level Kabupaten, pasir besi Kulon Progo akan membuat
kebutuhan impor pasir besi menjadi tertangani.
- Artikulasi Para Penentang Penambangan
Namun, selain argumen dan klaim dari dari para pen-
dukung eksplorasi lahan pasir besi, terdapat juga artikulasi
dari mereka yang menentang rencana eksplorasi tersebut.
Salah satu penantang terkuat adalah PPLP (Paguyuban Petani
Lahan Pasir), merupakan organisasi petani pesisir Kulon
Progo yang terancam akibat rencana eksplorasi pasir besi ter-
sebut. Organisasi ini memiliki anggota ribuan orang, tersebar
di beberapa desa. PPLP merupakan sebuah organ yang pal-
ing konsisten menolak rencana eksplorasi tersebut. Dengan
didampingi oleh sejumlah NGO, gerakan sosial, dan lembaga
bantuan hukum, PPLP terus menguatkan pertentangan dan
perlawanannya terhadap rencana tersebut.
Terdapat beberapa argumen utama yang dikembangkan
oleh PPLP, di antaranya: Pertama, alih-alih menyejahterakan,
rencana penambangan pasir besi merupakan sebuah upaya
yang dianggap akan menghancurkan ruang-hidup (life-space)
mereka. Apa yang dianggap sebagai sumberdaya alam
unggulan (pasir besi) bagi pemerintah dan penguasa swapraja,
pada kenyataannya merupakan ruang-hidup bagi ribuan
petani di atas lahan tersebut. Di atas lahan yang dulunya
terlantar dan tidak diolah oleh siapapun selama puluhan tahun
tersebut, para petani ini menemukan cara untuk keluar dari
kemiskinannya dengan mengolah lahan pasir yang tandus
menjadi lahan pertanian yang produktif. Bahkan, terdapat
arus pertukaran komoditi yang besar dari sumberdaya
pertanian ini. (lihat analisis usaha tani yang dibuat oleh PPLP).
Kedua, rencana penambangan pasir besi berpotensi
merusak keberlangsungan layanan alam dan mengancam
207