Page 57 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 57

Bagan 4. Pola distribusi sayuran di daerah Hamparan Papandayan

             Strategi Penumbuhan Surplus
             dan Bentuk Tabungan warga
                   Baik di desa Sukatani maupun desa Dangiang, strategi
             pembentukan modal (surplus) secara garis besar memiliki
             pola yang sama, yakni strategi bertahan, pemantapan dan
             penumpukkan. Di Sukatani, petani kecil dengan keterbatasan
             modal menerapkan strategi bertahan dengan memilih
             komoditas wortel, karena tanaman ini tidak terlalu mem-
             butuhkan banyak modal dengan waktu perawatan yang
             singkat, sehingga sisa waktu dapat dimanfaatkan mencari
             tambahan penghasilan lewat berburuh tani. Saat petani telah
             mampu menciptakan surplus, biasanya mereka mulai ber-
             anjak ke komoditas kentang yang bibitnya sudah dapat di-
             produksi sendiri. Seperti petikan wawancara dengan kang
             Jijang (24), warga Sukatani
                   “Jika di awal penggarapan keluarga Jijang hanya menggarap 2
                   patok, maka saat ini, satu keluarga (7 orang anggota RT)
                   memiliki 20 patok lahan garapan di hutan perhutani dengan
                   dibantu oleh 1 orang buruh. Perkembangan tingkat kesejahteraan
                   yang mulai tampak adalah Jijang kini bahkan sudah dapat
                   memperoleh tanah gadai 7 patok yang saat ini sedang ditanami
                   kentang (5 patok). 7 patok digadai terbagi dalam 2 tahap

             43
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62