Page 136 - Buku Guru PJOK KLS-V
P. 136
membaca bibir.
• Hadapi sinar matahari saat berada di luar ruangan sehingga siswa tunarungu
tidak harus berjemur.
• Biarkan siswa tunarungu bergerak bebas di lingkungan pengajaran agar dia
selalu bias dalam posisi terbaik untuk mendengar.
• Menunjukkan keterampilan baik secara visual maupun manual, jangan
mengandalkan arahan verbal saja.
• Ingat, siswa tunarungu tidak bisa membaca bibir atau mendengar peluit di
lapangan bermain atau gymnasium, menemani suara pendengaran dengan
isyarat tangan yang besar.
• Pelajari bahasa isyarat dasar yang diperlukan untuk komunikasi.
• Termasuk tugas keseimbangan untuk mereka yang memiliki masalah
keseimbangan dan vertigo karena kerusakan pada telinga bagian dalam.
• Jangan berbicara saat menulis di papan tulis atau melakukan peragaan. Jika
melakukan, ulangi perkataan di hadapan peserta didik.
Kami sangat merekomendasikan kursus bahasa isyarat untuk guru dengan peserta
didik tunarungu di kelas atau gimnasium mereka. Pikirkan betapa lebih baik perasaan
seorang siswa tunarungu ketika disambut pada hari pertama pendidikan jasmani oleh
seorang guru yang dapat dia ajak berkomunikasi.
7. Gangguan terkait kesehatan
Meskipun biasanya tidak dianggap sebagai disabilitas, beberapa gangguan terkait
kesehatan lainnya dapat memengaruhi partisipasi penuh siswa dalam PJOK. Guru
mungkin akan memiliki siswa dengan gangguan kesehatan yang akan berdampak
pada partisipasi mereka dalam PJOK. Gangguan ini mungkin termasuk radang
sendi remaja, asma, diabetes, gangguan jantung, anemia sel sabit, luka bakar parah,
kanker, hepatitis, epilepsi atau gangguan kejang, sindrom Tourette, alergi yang
memerlukan EpiPens, dan gangguan pernapasan. Sangatlah penting bahwa pendidik
jasmani meninjau catatan kesehatan di awal tahun ajaran, mencatat setiap kondisi
yang memerlukan pemantauan dan/atau adaptasi sementara. Praktik baik lainnya
adalah mengirim catatan ke rumah dengan semua peserta didik di awal tahun
meminta orang tua atau wali untuk berbagi masalah kesehatan apa pun. Komunikasi
terbuka dengan orang tua siswa, hubungan baik dengan siswa, dan pemahaman
tentang gangguan tertentu dan efeknya akan menghasilkan partisipasi maksimal
bagi siswa serta meningkatkan kepercayaan di antara guru, orang tua, dan —yang
paling penting — si siswa. Asma dan diabetes mellitus adalah gangguan kesehatan
yang paling umum di sekolah saat ini.
Peserta didik semakin banyak terkena asma, reaksi alergi yang menyebabkan
mengi, batuk, sesak pada saluran udara, dan penumpukan lendir di saluran bronkial.
Serangan asma dapat dipicu oleh alergen, infeksi saluran pernapasan atas, atau
Buku Panduan Guru
130 Anak Aktif Bergerak-Pendekatan Reflektif untuk Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk SD Kelas V