Page 294 - Buku Guru PJOK KLS-V
P. 294
3. Aktivitas yang Aktif
Penurunan aktivitas jasmani yang dicatat dalam bab ini sebagian merupakan
masalah lingkungan. Kami melihat kurangnya ruang bermain, masalah keamanan
untuk peserta didik saat bermain, lebih sedikit siswa yang mengendarai sepeda
atau berjalan kaki ke sekolah, dan lebih sedikit sekolah di lingkungan sekitar yang
dapat dicapai oleh peserta didik dengan berjalan kaki. Mendorong aktivitas aktif
dengan berjalan kaki dan/atau bersepeda ke sekolah adalah strategi lain untuk
mendorong aktivitas jasmani pada peserta didik.
H. Olahraga Remaja dan Aktivitas Jasmani Lainnya
Program berbasis masyarakat ini disediakan di sekolah-sekolah dan mencakup
k k
nonkompetitif. Berbagai olahraga, senam, pemandu sorak, dan gerak ritmik yang
sesuai dengan perkembangan perkembangan siswa dapat ditawarkan sebelum
atau setelah sekolah. Organisasi komunitas seperti komunitas pecinta olahraga,
taman dan tempat rekreasi, dan komunitas siswa laki-laki dan perempuan biasanya
menjadi fasilitas berbasis sekolah.
1. Istirahat Harian.
Istirahat menawarkan kesempatan yang sangat baik untuk membantu peserta
didik menemukan aktivitas jasmani yang menyenangkan untuk meningkatkan
motivasi mereka dan terlibat dalam lebih banyak gerakan. Oleh karena itu,
sekolah memiliki kewajiban untuk menyediakan waktu istirahat harian serta
mampu menyediakan peralatan permanen dan manipulatif serta ruang bermain
yang aman dan memadai. Penting untuk dicatat bahwa jam istirahat tidak boleh
menggantikan jam pelajaran PJOK. Sebaliknya, istirahat harus diarahkan dan
disediakan untuk peserta didik istirahat yang tidak terstruktur. Rekomendasi
untuk jam istirahat yaitu menggunakan strategi untuk mendorong siswa menjadi
aktif, menjadwalkan istirahat dengan cermat, mengajar peserta didik permainan
ditempat bermain, dan menunjuk peralatan dan area bermain untuk digunakan
selama istirahat (Rink, et al. 2010). Sebagai tambahan, mempromosikan otonomi
yang berhubungan dengan aktivitas jasmani peserta didik (yaitu, memberikan
pilihan tentang sifat dan jenis aktivitas), kompetensi (yaitu, menyajikan tugas yang
bervariasi dalam kesulitan sehingga peserta didik dapat berhasil), dan keterkaitan
(yaitu, menyediakan peluang sosial dalam lingkungan fisik dan emosional yang
aman) telah diidentifikasi sebagai elemen penting dalam membuat siswa aktif
selama jam istirahat (Stellino dan Sinclair, 2008).
2. Aktivitas jasmani di luar PJOK
• Program kegiatan Pra-sekolah
• Malam Pendidikan Kesehatan dan Hiburan Keluarga
• Program gerak berirama pra-sekolah
• Program olahraga masyarakat untuk peserta didik, keluarga, orang penting, dan
teman-teman
Buku Panduan Guru
288 Anak Aktif Bergerak-Pendekatan Reflektif untuk Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk SD Kelas V