Page 238 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 238

Ulat






               ada  yang parang Jati tak tahu sampai akhir hayatnya kelak.
               Yaitu, bahwa ia memiliki adik sekandung.
                   Tiga tahun telah berselang sejak Nyi Manyar menyerahkan
               bayi  Parang  Jati  kepada  Suhubudi.  Si  lelaki  secara  berkala
               membawa bocah itu kepada ibu yang menemukannya di mata­
               air.  Ia  namakan  “ibu  perantara”.  Setiap  kali  menyaksikan
               bocah  itu  bertumbuh  dan  segar  seperti  kuntum  hijau,  Nyi
               Manyar menanggalkan selapis rasa waswas dari hatinya. Tapi
               selapis  rasa  cemas  selalu  tumbuh  baru.  Lama­lama  ia  tahu
               bahwa ia harus hidup dengan kutil itu di hatinya. Pada hari itu
               Suhubudi mengadakan upacara khusus bagi putranya. Upacara
               mengangkat  anak.  Maka  Nyi  Manyar  tidak  pergi  memberi
               kunjungan pada ketigabelas sendang lubuk desa.
                   Setelah alpa sehari, keesokan harinya ia kembali mengun­
               jungi pancuran­pancuran utama di desa itu. Dalam perjalanan
               ke  lubuk  terdalam,  yang  paling  akhir  akan  menjadi  surut,
               yang  berpusaran,  yaitu  mataair  ketigabelas,  yang  dinamakan
               Sendang Hulu, ia melihat lagi burung siung dan kera wanara
               ekor  panjang  itu.  Maka  ia  tak  terkejut  ketika  ditemukannya
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243