Page 359 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 359
kebanyakan orang, yang terninabobokan oleh televisi, negara
tibatiba bangkrut. Beberapa bank lenyap bersama uang yang
disimpan di dalamnya. Sungguhsungguh lenyap. Uang yang
tidak lenyap pun tidak terlalu berharga lagi. Dibutuhkan lebih
banyak uang untuk membeli barang yang sama. Karena se
bagian uang hilang dan sisanya menjadi tak berharga, banyak
kantor dan pabrik tutup. Tak mampu lagi membayar gaji
karyawan.
Maka, pulanglah Kabur bin Sasus (lelaki yang bangkit
dari kubur itu) dari kota karena tak ada lagi pekerjaan di
sana. Konon, sebelumnya ia mendapat penghasilan sebagai
cenayang bagi beberapa perusahaan. Yang ia lakukan adalah
memberi konsultasi mengenai halhal yang asalusulnya tidak
bisa dibuktikan secara obyektif, tapi yang hasilnya bisa ditak
sirtaksir dan dipercaya oleh kliennya, dan didaku sebagai
jasanya. Ya, ia adalah seorang paranormal yang memberi
nasihat mengenai tataletak bangunan, penangkal bala, jimat
peruntungan, sampaisampai memulangkan santet (entahlah
apakah ia juga mengirim santet sebagai antaran pertama).
Tapi, sejak krismon—begitulah mereka menyingkat krisis
moneter—ia kehilangan pelanggan. Dukun terbukti tak bisa
mengatasi krisis ekonomi. Orangorang yang bangkrut memilih
berpaling kepada Tuhan. Setidaknya, sama dengan rohroh
halus yang dipuja untuk peruntungan, Tuhan juga tidak bisa
menurunkan harga dollar, tapi setidaknya Tuhan memberi
kedamaian hati, sementara dukun terbukti mengecewakan.
Banyak orang menjadi penjahat. Tapi lebih banyak yang men
jadi khusyuk beragama. Tak satu pun agama monoteis meng
anjurkan konsultasi dengan dukun. Tak ada lagi klien yang
menghubungi Ki Jaka Kabur. Maka ia lebih banyak meng
habiskan waktunya di desa. Menambah ilmunya dengan pelba
gai laku tapa.
3