Page 360 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 360

Setahun  setelah  krismon,  terjadilah  hal  yang  tak  terba­
               yangkan  pada  zaman  itu.  Diktator  yang  telah  memerintah
               selama 32 tahun itu turun dari takhta kepresidenan! Jenderal
               Soeharto namanya. Ia mengundurkan diri begitu saja, seperti
               orang tua yang ngambek. Itu terjadi tahun ‘98, setelah mahasis­
               wa mendemo pemerintahannya dan kabinet mogok. Padahal,
               sebelumnya,  selama  32  tahun  ia  dikenal  sebagai  penguasa
               bertangan  besi.  Peristiwa  ini  dikenal  dengan  nama  “lengser
               keprabon”—mundur dari keprabuan.
                   Sebelumnya,  pemerintahannya,  meskipun  memakai  sis­
               tem demokrasi, nyaris setara dengan rezim militer. Angkatan
               Bersenjata  Republik  Indonesia  sangat  berkuasa  di  dalam
               negeri. Tanda­tanda kekuasaan mereka yang paling sederhana
               adalah  ini:  Setiap  kali  kita  melewati  kompleks  mereka,  kita
               harus  melambatkan  laju  kendaraan,  membuka  kaca  jendela
               atau  helm.  Tak  satu  mobil  pun  boleh  menyusul  iringan  truk
               tentara  sekalipun  jalannya  bagai  kuda  tua  keberatan  beban.
               Jika ada berani, dijamin gigi sang supir rontok dan hidungnya
               mengeluarkan  darah.  Parang  Jati  membenci  militerisme.  Ia
               sangat tidak menyukai kekuasaan.
                   Turunnya  Jenderal  Soeharto  didahului  dan  diiringi  ke­
               kerasan serta penjarahan di pelbagai kota. Orang­orang Cina
               menjadi incaran utama. Aku tak menyaksikannya secara lang­
               sung, sebab aku menghabiskan lebih banyak waktu di tebing­
               tebing. Dan aku tetap tak tertarik televisi. Tapi, bahkan di desa­
               desa aku melihat tulisan yang dicatkan nyaris putus­asa, jangan
               dirusaK: miliK priBumi­muslim, di tembok­tembok bangunan.
                   Sudah  kubilang  di  depan.  Krisis  membuat  banyak  orang
               jadi beragama. Krisis juga membuat beberapa orang jadi penja­
               hat. Di alam terbuka, kami para pemanjat mulai menyaksikan
               hutan­hutan  jati  yang  menjadi  gundul.  Orang­orang,  entah
               karena  kesulitan  ekonomi,  entah  karena  kesempatan  yang
               dimungkinkan  oleh  tiadanya  penegakan  hukum,  menebang


            3 0
   355   356   357   358   359   360   361   362   363   364   365