Page 433 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 433

Strateginya:  menunjukkan   tar  Banyuwangi.  Pembunuhan
                  kepada  para  reformis  bahwa   ini  berhenti  mendadak  ketika
                  ketiadaan  hukum  telah  meng­  penguasa  jatuh  di  bulan  Mei.
                  ancam pedesaan,  agar  mereka   Lalu  merebak  lagi  dua  bulan
                  tak  punya  waktu  untuk  mem­  kemudian.
                  perlemah  Angkatan  Darat,    Kali ini serangannya tampak
                  benteng stabilitas di Indonesia   dirancang lebih seksama untuk
                  berpuluh tahun ini.         memaksimalkan keresahan ma­
                                              syarakat.  Korbannya  adalah
                     Peristiwa  berdarah  ini  di­  para kiai, guru agama dari orga­
                  kenal  dengan  “pembunuhan   nisasi  Islam  moderat  dan  ter­
                  ninja”. Ninja, dari tokoh cerita   besar,  Nahdlatul  Ulama,  pim­
                  Jepang. Dua jenis kelompok—  pinan Abdurrahman Wahid.
                  yang berupa gerombolan ama­   Pada  bulan  Juli,  pelakunya
                  tir maupun yang pasukan gesit   bukan  lagi  gerombolan  pre­
                  berseragam hitam—berkeliaran   man  kampung,  melainkan
                  di Jawa Timur tahun ini. Seki­  pembunuh  berpakaian  hitam­
                  tar  170  korban  mati  dibunuh   hitam ala Ninja. Mereka bekerja
                  atau  dalam  pembunuhan  ba­  dalam  tim.  Mereka  lebih  dulu
                  lasan.  Para  diplomat  melihat   memotong arus listrik seluruh
                  kekerasan  ini  dipantik  oleh   kampung.  Begitu  mati  lampu,
                  para  loyalis  mantan  presiden   dengan  truk  mereka  menuju
                  sebagai  peringatan.  “Unsur   rumah korban, lalu menerobos
                  anti­reformasi  intinya  menga­  masuk,  dan  menebas  leher
                  takan,  ‘jangan  main­main  de ­  korban.
                  ngan  kami.  Kami  masih  pu­  “Ini  menyerupai  operasi
                  nya  kekuatan’,”  kata  seorang   perang  psikologis  ala  militer
                  diplomat  Barat.  “Jawa  Timur   yang  bertujuan  menebarkan
                  adalah  medan  bermain  me­  kebingungan  dan  teror  dalam
                  reka.”                      tubuh  musuh,”  ujar  seorang
                     Kekerasaan  ini  bermula   diplomat Barat.
                  pada  bulan  Januari,  ketika   Memang,  serangan  itu  di­
                  krisis  keuangan  Asia  mulai   iringi  oleh  penyebaran  isu—
                  menggoyang  pemerintahan.   yang  tampaknya  dilancarkan
                  Seseorang mulai menyebarkan
                  isu dukun santet. Pekan­pekan
                  berikutnya,  sepuluhan  dukun
                  dibantai dengan kejam di seki­






                                                                         23
   428   429   430   431   432   433   434   435   436   437   438