Page 473 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 473
Dan, dalam Kejawan Baru, Parang Jati sedang mencoba
merevitalisasi agama nenekmoyang. Dengan memasukkan
unsur kritis ke dalamnya.
“Unsur kritis ini bisa disuntikkan ke dalam agama apapun
sebenarnya. Tapi, karena agama bumi kini sedang diren
dahkan dan dipinggirkan, saya memilih berada bersama yang
direndahkan dan dipinggirkan.”
Demikianlah Ruwatan Bumi ini. Setelah (1) memperingati
korban, (2) menuntut dihentikannya kekerasan, maka (3) salah
satu ajuannya adalah menghidupkan kembali penghormatan
pada bumi melalui revitalisasi agamaagama bumi.
Dalam acara inilah aku bertemu dengan seseorang yang
kemudian menjadi dekat denganku. Ia seorang penulis. Nama
nya Ayu Utami. Sebuah kebetulan yang aneh, tanggal lahir
kami sama. Hanya saja aku lebih muda sepuluh tahun darinya.
Hubungan kami berlanjut sampai sekarang. Dialah yang me
nyunting karangan ini. Tepatnya, dialah yang menulis ulang
kisahku, sehingga menurutku namanya lebih pantas tercantum
di buku ini.
*
Ada semacam perang yang tak terlihat tapi kau rasakan.
Perang ini dirasakan sangat kuat oleh dua lelaki. Mereka lahir
dari rahim yang sama, diselamatkan oleh perempuan yang sa
ma. Barangkali kadar dan lokasi rasa tak aman dalam diri mere
ka menyebabkan keduanya tumbuh menjadi berseberangan.
Si sulung dan si bungsu. Putra pertama besar dalam
perpustakaan ribuan buku dengan lampu yang bisa menyala
setiap kali ia hendak membaca di malam gelap. Ketika ia
matang, si sulung ini telah selesai membaca dan berada pada
tataran memberi komentar serta kritik terhadap bukubuku
itu. Sementara itu, di sudut gelap desa, putra bungsu harus
3