Page 515 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 515

detik yang terekam utuh dalam memoriku. Segala adegan itu
                 terlalu dalam bagiku sehingga aku tidak percaya bahwa orang
                 lain pantas mengetahuinya.
                     Aku  hanya  bisa  menceritakan  sesuatu  yang  memelihara
                 jarakku dari rasa sakit.
                     Aku  menduga  bahwa  rencana  para  penjahat  itu  semula
                 adalah membawa Parang Jati ke tempat mereka. Barangkali ke
                 sebuah ruangan tersembunyi milik perusahaan penambangan.
                 Di  sana  Farisi  bisa  mempermalukan  Parang  Jati  sehingga
                 sahabatku  minta  ampun  dan  bertobat.  Tapi  intervensi  Marja
                 membuat mereka harus berbelok ke rumah Kepala Desa Pon­
                 timan Sutalip. Maka menyusullah Farisi, dan ia tiba lebih dulu
                 dari kami, di istana Romawi berpilar kurus lapar.
                     Pontiman Sutalip telah memanggil polisi. Aku mendengar
                 ia  menelepon  polisi.  Dan  aku  berharap  bahwa  polisi  segera
                 datang,  mengamankan  sahabatku  dari  laskar  Mamon  yang
                 haus  kuasa  dan  kebenaran.  Biarlah  Parang  Jati  berstatus
                 tahanan polisi sejenak. Yang penting ia terbebas dari pasukan
                 kebenaran ini. Tapi polisi tidak datang juga. Dan aku merasa
                 suasana  semakin  genting.  Manusia­manusia  itu  mulai  beri­
                 ngas. Mengapa tidak mungkin, pada sebuah titik keadaan tak
                 lagi  terkendali.  Bahkan  oleh  Farisi.  Dan  mereka  menyeret
                 sahabatku  ke  luar  istana  Pontiman.  Jika  itu  terjadi,  segala
                 hal yang paling buruk bisa terjadi. Mereka bukan orang sini.
                 Mereka orang bayaran, yang mendapatkan pembenaran ilahiah
                 atas cara­cara kekerasan. Mereka tidak mengerti Parang Jati.
                 Tapi mereka memiliki kehausan akan penegakkan kebenaran
                 hari ini.
                     Temanku kedua polisi yang dulu berjaga di pos terdekat
                 telah  lenyap  sejak  terjadi  tawuran.  Maka  aku  hanya  punya
                 satu harapan. Yaitu, menghubungi dua kawan dekatku, satria
                 pasukan istimewa itu, Karna dan Kumbakarna. Mereka telah


                                                                         0
   510   511   512   513   514   515   516   517   518   519   520