Page 67 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 67
“Tak satu prasasti dan sumber sejarah pun menuliskan
bahwa ada danau besar di wilayah Bandung. Hanya kisah
Sangkuriang yang mencatat itu.” Parang Jati bercerita penuh
semangat. Selain Sangkuriang, sebenarnya bumi mencatatnya.
Catatan bumi itu membenarkan dongeng Sangkuriang. Para
geolog dan arkeolog kemudian menemukan buktibukti bahwa
Bandung, antara 160 ribu hingga 16 ribu tahun silam, adalah
danau raksasa. Dan, cocok dengan legenda Sangkuriang, danau
tersebut kemungkinan terbentuk dalam waktu singkat setelah
ledakan gunung api. Gunung itu meletus hebat hingga roboh
nyaris seluruhnya. Batubatu ledakannya membentuk tanggul
yang membendung sungai Citarum Purba. Maka, terjadilah
danau raksasa dalam waktu relatif singkat. Lalu, di sana mun
cul anak gunung yang berbentuk perahu telungkup dan kini
dinamai Tangkuban Perahu. Dalam wacana geologi sekarang,
danau itu disebut dengan danau Bandung. Terbentuk sekitar
160 ribu tahun yang lalu. Danau itu surut sekitar 16 ribu tahun
silam. Artinya, sejak 16 ribu tahun lampau, tak satu orang pun
melihat dengan mata kepalanya sendiri danau raksasa itu.
Semangat pada mata dan suaranya membuatku turut
menakjubi teori seandainya kisah Sangkuriang mula ditutur
kan lebih dari 16 ribu tahun silam. Atau bahkan 160 ribu tahun
yang lampau. Ratus ribu tahun dongeng itu bertahan. Seperti
apa manusia yang pertama menuturkannya? Kerabat manusia
wajak, Homo soloensis, Homo mojokertoensis? Bagaimana
cerita itu beralih dari generasi ke generasi?
“Kapan Sangkuriang mulai diceritakan akan selamanya
misteri,” Parang Jati seolah membaca pikiranku. Ia sudah ber
hasil membuat aku terlibat di dalam wacananya tentang batuan
dan bentang alam. Ia sudah berhasil membuat aku melihat de
ngan dimensi yang berbeda tebingtebing dan gununggunung
yang kujelajahi.
“Tebing adalah seperti buku harian,” katanya.