Page 74 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 74
dari sana akan tampak bagai kepingkeping yang tak bisa
disusun menjadi gambar yang masuk akal.
“Bilangan fu,” suaranya lebih nyata daripada sekadar
desis sekarang. “Pengertian tentang dia hanya bisa ditularkan
melalui gigitan.”
Dalam mimpi itu, sangat masuk akal belaka bahwa seje
nis pengetahuan hanya bisa diturunkan melalui darah. Ini
dinamakan gnosis sanguinis. Pengetahuan seturut darah. Se
bagian besar pengetahuan manusia disimpan dalam selsel
otak. Tapi ada bentuk pengetahuan yang lain yang hidup dalam
selsel darah. Karena itu, ada agamaagama yang melarang
transfusi.
Kisah mengenai drakula tidak bisa dilepaskan dari keada
an ini. Kisah demikian bukan tak berdasar. Sang makhluk
vampir menghisap habis darah korbannya sebagai proses
penyucian manusia itu dari pengetahuan duniawi. Dengan
kesewenangannya, sang vampir memutuskan apakah ia mem
biarkan manusia itu mati kehabisan darah, atau memberikan
kepadanya pengetahuan baru, pengetahuan yang tidak duniawi.
Ia akan mempersilakan manusia itu meminum darahnya dalam
sebuah upacara. Ia akan menoreh tubuhnya dan membiarkan
si manusia mencecap di sana, atau menumpahkan darahnya
pada cawan dan menyodorkannya pada si manusia. Atau—ya,
atau—jika si manusia tak mau menerima pengetahuan itu de
ngan suka rela, sang makhluk bisa mengucurkan darahnya me
lalui bekas luka gigitan secara paksa. Darah demikian dipercaya
lebih asam ketimbang basa.
Kita membaca kisahkisah drakula, yang di masa ini
dianggap dongeng belaka. Tentang korban yang tak menyadari
bahwa setiap malam sesosok makhluk menghisap beberapa
teguk darahnya. Jika makhluk itu memancarkan juga darahnya
sendiri melalui liang luka, maka si manusia mendapatkan
pengetahuan baru yang aneh, yang membuat mereka melihat