Page 102 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 102

tentara-tentara itu datang begitu terlambat ke Halimunda, seolah lupa
                 bahwa ada kota tersebut di atas permukaan bumi. Itu sebelum kapal-
                 kapal kembali berdatangan, melemparkan biskuit dan penisilin, dan
                 pasukan darat bermunculan. Yang datang adalah pasukan lapis kedua,
                 seluruhnya terdiri dari pasukan Belanda yang menamakan diri mereka
                 KNIL, yang segera mengganti bendera Jepang di depan rumah tersebut
                 dengan bendera mereka sendiri. Kedua prajurit Jepang menyerah tak
                 berdaya.
                    Namun yang mengejutkan bagi Dewi Ayu adalah, Mr. Willie terda-
                 pat di antara salah satu pasukan itu.
                    ”Aku bergabung dengan KNIL,” katanya.
                    ”Itu lebih baik daripada gabung dengan tentara Jepang,” kata Dewi
                 Ayu. Ia memperlihatkan bayi perempuannya pada lelaki itu. ”Inilah
                 yang kemudian tersisa dari orang-orang Jepang,” sambil mengatakan
                 itu ia tertawa kecil.
                    Keluarga kedua puluh orang gadis itu kemudian didatangkan dari
                 Bloedenkamp. Gerda tampak sangat kurus, dan ketika ia me nanyakan
                 apa yang terjadi selama pergi, Ola hanya menjawab pendek, ”Tamasya.”
                 Tapi Gerda segera mengetahuinya begitu ia melihat si kecil Alamanda.
                 Mereka tinggal di sana ditemani prajurit-prajurit Belanda yang menjaga
                 mereka secara bergantian. Itu adalah waktu-waktu yang sangat sulit
                 bagi Dewi Ayu sebab Mr. Willie masih memperlihatkan cintanya yang
                 dalam, meskipun ia pernah menghadapi penolakan dan tampaknya akan
                 menghadapi penolakan lagi.
                    Nasib yang buruk kembali menyelamatkan Dewi Ayu.
                    Suatu malam, Mr. Willie dan tiga orang prajurit lain memperoleh
                 giliran untuk menjaga rumah tersebut, ketika satu serangan gerilya
                 tentara pribumi menyerang mereka. Mereka bersenjatakan senjata ram-
                 pasan dari tentara Jepang, golok dan pisau, dan granat tangan. Serangan
                 mereka yang mendadak bekerja sangat efektif, mereka membunuh
                 keempat tentara Belanda itu. Mr. Willie dipancung dari belakang saat
                 tengah berbincang dengan Dewi Ayu di ruang tamu, hingga kepalanya
                 terlempar ke arah meja dan darahnya membasahi si kecil Alamanda.
                 Satu prajurit lain ditembak di toilet saat buang air, dan dua yang lain-
                 nya terbunuh di halaman.

                                              95





        Cantik.indd   95                                                   1/19/12   2:33 PM
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107