Page 103 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 103

Jumlahnya lebih dari sepuluh orang, dan kini mereka mengum pul-
              kan semua tawanan tersebut. Ketika diketahui semua perempuan dan
              semua orang-orang Belanda, mereka bertambah beringas. Beberapa di
              antara mereka diikat di dapur dan sebagian lagi diseret ke kamar tidur
              untuk diperkosa. Teriakan-teriakan mereka jauh lebih me mi lukan
              daripada ketika orang-orang Jepang menjadikan mereka pelacur, dan
              bahkan Dewi Ayu harus berkelahi terlebih dahulu dengan seorang
              gerilyawan yang merampas bayi dan melukai tangannya dengan pisau.
                 Bantuan datang dengan sangat terlambat dan gerilyawan itu lenyap
              begitu cepat. Mereka menguburkan keempat mayat prajurit di halaman
              belakang rumah.
                 ”Jika kau gabung dengan gerilyawan,” kata Dewi Ayu sambil mele-
              takkan bunga di atas kuburan Mr. Willie, ”paling tidak kau bisa memer-
              kosaku.” Dan ia menangis untuknya.
                 Tapi peristiwa itu terjadi beberapa kali. Empat prajurit yang men-
              jaga rumah tersebut selalu kurang dibandingkan belasan ge ril yawan
              yang muncul mendadak dengan senjata lengkap. Komandan setempat
              tak bisa memberi lebih banyak penjaga sebab mereka sen diri masih
              kekurangan personil. Mereka baru merasa aman ketika pasukan Inggris
              datang memperkuat keamanan seluruh kota. Pasukan itu merupakan
              bagian dari Divisi India kedua puluh tiga yang datang ke Jawa, beberapa
              di antaranya orang-orang Gurkha. Mereka memasang senjata-senjata
              mesin di banyak tempat, beberapa di an taranya membuat pos di halam-
              an rumah mereka. Ketika gerilyawan pribumi datang lagi, mereka
              menghadapinya dengan sangat sengit. Gerilyawan tak bisa masuk ke
              halaman rumah, dan sebaliknya mereka berhasil membunuh satu di
              antara mereka. Sejak itu tentara gerilya tak pernah menjadikan rumah
              tersebut sebagai sasaran.
                 Kehidupan selama dijaga tentara-tentara Inggris berlangsung sangat
              damai dan menyenangkan. Mereka membuat pesta-pesta kecil untuk
              melupakan hari-hari buruk yang telah berlalu. Kadang-kadang gadis-
              gadis itu bepergian ke pantai dengan jip militer, di kawal beberapa
              tentara bersenjata lengkap. Beberapa prajurit kemudian bahkan jatuh
              cinta pada gadis-gadis itu, dan gadis-gadis itu jatuh cinta pada mereka.
              Ada masa-masa yang sulit bagi gadis-gadis itu untuk menceritakan apa

                                           96





        Cantik.indd   96                                                   1/19/12   2:33 PM
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108