Page 190 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 190
Ketika suatu malam di tengah percintaan yang sebagaimana biasa
seekor ular keluar dari tumpukan sampah dan masuk ke gubuk mereka
dan menggigit ujung jari kaki Isah Betina yang mengganggu jalannya,
gadis itu bahkan tak menjerit oleh rasa sakit dan meneruskan percinta-
annya dengan lelaki itu. Mereka masih menikmati per se tu buhan
ter sebut sampai puncak-puncak tertinggi yang pernah mereka raih,
namun tak selamanya keberuntungan menjadi milik mereka. Di akhir
ejakulasinya, Kliwon terlempar ke samping dan mendengar ga dis itu
mengerang dan menggeliat. Ia pikir gadis itu masih meng inginkannya,
namun ketika dilihatnya kaki si gadis membiru, ia segera menyadari
sesuatu telah terjadi. Segalanya telah terlambat, ular yang menggigitnya
jenis kobra yang paling berbisa, dan gadis itu mati masih di sofa yang
sama, telanjang dan masih basah oleh keringat persetubuhan.
Para tetangga yang tak tahan oleh gangguan jeritan setiap malam
menafsirkan tragedi tersebut sebagai kutukan atas hubungan per cin taan
mereka yang sembrono. Kliwon membawa mayat gadis itu pada Kamino
si penggali kubur, dan meminta satu penguburan sebagai ma na biasa
dilakukan untuk orang-orang saleh. Hanya Kliwon ditemani si penggali
kubur mengikuti prosesi tersebut, dan untuk itu Kliwon datang dengan
pakaian terbaiknya, dicuri dari rumah seseorang. ”Ia hidup hanya untuk
membuatku bahagia,” katanya sam bil meneteskan air mata.
Ia meledak di hari ketujuh masa berkabung dengan membakar gubuk
mereka tanpa sisa, apinya nyaris merembet melahap gubuk-gubuk kar-
dus tetangga sebelum para pemilik berhamburan keluar dan memadam-
kan api dengan air comberan secepat mungkin. Ia mengamuk melem-
pari orang-orang dengan tai anjing dan melempari beberapa lampu
jalan dengan batu. Kesedihannya tak tertanggulangi oleh apa pun. Ia
melempari kaca etalase toko roti di Jalan Merdeka dengan batu-batu
sebesar kepalan tangan membuat gadis-gadis penjaga toko menjerit-jerit
histeris. Ia melukai seorang petugas pos setelah merampas sepedanya
begitu saja membuat tukang pos itu terguling dengan surat-surat ber-
hamburan di jalan. Ia membunuh tiga ekor anjing yang muncul dari
rumah orang-orang kaya, membacok roda mobil yang tengah diparkir
di depan bioskop, dan membakar satu pos polisi. Semua tindakannya
memancing polisi menjadi agresif, dan dengan cepat ia ditangkap tanpa
perlawanan ketika ia tengah berusaha merobohkan batas kota.
183
Cantik.indd 183 1/19/12 2:33 PM