Page 211 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 211

itu tapi sekarang milik sebuah keluarga Cina. Sang Shodancho duduk
              di ruang tunggu, di hadapan etalase sambil ber kata pada istri si tukang
              foto untuk mencetak foto-foto tersebut ma sing-masing dua tanpa gadis
              yang bersamanya tahu. Istri si pe milik toko mengerti dengan benar
              mak sudnya dan mengangguk penuh pengertian.
                 Sementara itu Alamanda masuk ke ruangan studio dengan si laki-
              laki Cina, berdiri anggun di depan layar bergambar danau dengan
              burung-burung bangau berenang di atasnya dan gunung biru ada di latar
              belakangnya. Ia difoto sambil berdiri, kadang duduk pada se buah batu
              yang ada di sana, dan lain waktu layar latar belakang diganti dengan
              sebuah sungai dengan sebuah jembatan gantung dan pohon-pohon dan
              lain waktu latar belakangnya adalah musim salju yang aneh di negeri
              Cina. Si tukang foto memotretnya sebanyak sepuluh kali, dan ketika
              ia hendak membayar, ia mendapati kenyataan bahwa Sang Shodancho
              telah membayar semuanya. Ia tak me nam pakkan keberatan sedikit pun,
              terpukau oleh kenyataan akan mengirim foto untuk kekasihnya atas
              biaya orang yang segera akan patah hati jika mengetahui hal itu, dan
              di lain pihak Sang Shodancho meng anggap penerimaannya sebagai
              pertanda baik dalam hubungan mereka.
                 Sang Shodancho sendiri yang mengantarkan hasil cetakan foto-foto
              itu empat hari kemudian, berpura-pura bahwa ia kebetulan lewat di
              depan toko foto milik orang Cina tersebut. Alamanda me nerimanya
              dengan sukacita dan segera pergi ke dalam kamarnya, menikmati gam-
              bar-gambar dirinya. Ia memilih empat yang paling bagus di mana ia
              tam pak demikian cantik dan mulai menulis surat kepada kekasihnya,
              ber cerita mengenai Sang Shodancho, tentang ke dunguannya, dan
              bicara sejujurnya bahwa Sang Shodancho tampaknya tertarik pada
              dirinya. Ia meyakinkan kekasihnya bahwa ia sama sekali tak tertarik
              kepada Sang Shodancho, ia masih seperti sebelum ini bahwa cintanya
              hanya untuk kekasihnya seorang dan tak punya keinginan sedikit pun
              untuk berkhianat.
                 Jika ia membicarakan laki-laki itu di dalam suratnya, bukan untuk
              membuat kekasihnya cemburu tapi untuk memperlihatkan bahwa tak
              ada satu pun yang ia sembunyikan dari kekasihnya. Alamanda tahu
              mung kin Kliwon akan cemburu karena itu, tapi ia percaya Kliwon juga

                                           204





        Cantik.indd   204                                                  1/19/12   2:33 PM
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216