Page 213 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 213

mah pelacuran Mama Kalong. ”Aku bisa antar jika nanti malam mau
              berkunjung,” kata kopral dua itu lagi.
                 Sang Shodancho hanya tertawa, tak terkejut dengan kenyataan
              bahwa anak buahnya telah mengetahui rumah-rumah pelacuran dalam
              beberapa hari kedatangan mereka di kota itu, dan ia segera berkata,
              ”Kita pergi nanti malam.”
                 ”Kalau begitu kita akan pergi, Shodancho.”

              Itu adalah waktu ketika ia berkunjung ke rumah pelacuran Mama
              Kalong dan menyetubuhi Dewi Ayu, dan sehari kemudian Maman
              Gen deng marah serta datang mengancam ke kantornya.
                 Setelah kedatangan sang preman, ia segera menyadari bahwa kini ia
              punya seorang musuh di Halimunda. Belakangan hari, ketika anak-anak
              buahnya menyebar mencari informasi, ia segera mengetahui nama dan
              reputasi laki-laki itu: Maman Gendeng. Tampaknya tak ada alasan apa
              pun untuk kembali ke rumah pelacuran itu dan bercinta dengan Dewi
              Ayu sebagaimana tak ada alasan yang cukup memadai untuk berurusan
              dengan laki-laki tersebut. Lagipula ber kunjung ke rumah pelacuran
              sung guh-sungguh tindakan bodoh dari seorang laki-laki yang sedang
              membangun citra baik dan sedang men cari seorang calon istri.
                 Lebih dari itu, ia justru semakin bertekad untuk memperoleh Ala-
              manda, satu-satunya perempuan yang ia percaya sebagai perempuan
              yang diciptakan untuknya: perempuan yang hangat di tempat tidur,
              perempuan yang anggun dalam seremoni, perempuan yang memesona
              di pertemuan-pertemuan publik, dan cukup angkuh untuk berdiri di
              sampingnya pada saat upacara militer, seandainya seorang istri diperlu-
              kan untuk hadir. Namun ia tak juga luput dari kegelisahan ketika anak
              buahnya yang melaporkan reputasi Maman Gendeng, juga melaporkan
              reputasi Alamanda di kota itu: seorang gadis penakluk yang akan ter-
              tawa melihat banyak laki-laki patah hati, menderita dalam rasa cinta
              yang tak berbalas, insomnia berat di rong rong bayangan tentang dirinya.
              Satu-satunya laki-laki yang pernah menaklukkannya adalah seorang
              pemuda komunis bernama Kliwon.
                 ”Tapi laki-laki itu pergi ke ibukota untuk masuk universitas, tampak-
              nya hubungan mereka sudah berakhir.”

                                           206





        Cantik.indd   206                                                  1/19/12   2:33 PM
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218