Page 249 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 249

kelakukannya yang mencemaskan sekaligus men jengkelkan. Dan orang-
              orang kemudian lupa bahwa namanya Bhisma, termasuk Makojah dan
              si bocah sendiri juga lupa, dan kini namanya Edi Idiot.
                 Orang-orang segera meramalkan nasib sial akan mendatangi bo cah
              itu, sebab si perawan tua selalu membawa kesialan pada siapa pun yang
              hidup bersamanya. Ketika ia dilahirkan, ibunya mati. Itu hal biasa se-
              sung guhnya. Ia hidup bersama ayahnya sampai umur lima tahun ketika
              si ayah akhirnya mati juga, disengat kalajengking yang masuk ke dapur.
              Makojah kemudian diurus bibinya, yang datang dan tinggal bersamanya.
              Si bibi seorang janda tanpa anak, dan ketika Makojah berumur tujuh
              tahun, ia mati juga setelah batok kepalanya tertimpa kelapa kering yang
              jatuh dari pohon di halaman belakang rumah mereka. Bagaimanapun,
              ia memperoleh warisan yang cukup memadai. Ayahnya seorang pegawai
              pegadaian dan me reka punya banyak uang. Itu cukup bagi Makojah
              menggaji seorang pembantu untuk mengurusi kebutuhan hidupnya. Si
              pem bantu mati karena panas demam yang kelewat tinggi ketika Mako-
              jah berumur dua belas tahun. Sejak itu tak seorang pun mau tinggal
              ber samanya, dan menganggapnya sebagai gadis pembawa kesialan.
                 Ketika ia masih muda, ia sesungguhnya seorang gadis cantik belaka.
              Banyak lelaki secara diam-diam jatuh cinta kepadanya. Tapi kematian
              beruntun orang-orang yang tinggal serumah dengannya membuat tak
              seorang lelaki pun punya keberanian mengambil risiko hidup bersama-
              nya. Mereka lebih suka mengawini gadis yang lebih buruk darinya
              namun bisa hidup lebih lama daripada kawin dengannya untuk ke-
              mudian segera mati. Dalam hal ini, tak seorang pun tahu dari mana
              asal-usul kesialannya, dan tak seorang pun mencoba melihat kematian
              orang-orang yang pernah tinggal bersamanya sebagai kematian yang
              biasa-biasa saja. Semua orang berprasangka buruk, dan ia masih tak
              ter sentuh lelaki bahkan sampai kelak kemudian ia mati.
                 Umurnya mulai beranjak tua. Waktu itu ia telah memulai bisnis
              meminjamkan uang ke beberapa tetangga. Ia yakin ia tak bisa ber tahan
              hidup sendirian. Ia mencoba melamar seorang lelaki baik-baik, namun
              mereka menolaknya. Ia mencoba melamar lelaki berkelakuan buruk,
              para penjudi dan pemabuk, namun mereka pun menolak. Ia bahkan per-
              nah melamar gelandangan dan pengemis, dan mereka lebih suka hidup

                                           242





        Cantik.indd   242                                                  1/19/12   2:33 PM
   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254