Page 329 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 329

istri masing-masing. Dalam hal ini mereka tak lagi tampak bagai dua
              orang sahabat, mungkin lebih tepat dua kakak-beradik yang saling
              berkeluh-kesah. Suatu hari Sang Shodancho berterus-terang kepadanya
              mengenai apa yang terjadi antara ia dan istrinya. Selama tahun pertama
              perkawinannya, ia tak pernah bisa menyetubuhi istrinya. Bukan sekadar
              bahwa Alamanda melindungi kemaluannya dengan celana dalam besi,
              namun bahkan mereka tidur di kamar yang terpisah.
                 ”Kuncinya sebuah mantra yang tak seorang pun tahu kecuali istri-
              ku.”
                 ”Tapi kudengar ia hamil?”
                 Waktu itu Sang Shodancho tanpa bisa diduga tiba-tiba menangis
              sesenggukan, dan berkata, ”Ia hamil dua kali, dan kedua anak itu meng-
              hilang secara tiba-tiba.” Dan melanjutkan, ”padahal aku telah memberi
              mereka nama Nurul Aini.”
                 ”Tak ada perempuan hamil tanpa disetubuhi, kecuali kau percaya
              Maria melahirkan Yesus tanpa disentuh siapa pun.”
                 Dan tangisan Sang Shodancho semakin deras. Di tengah isak tangis
              itu, pendek namun tegas ia berkata, ”aku memerkosanya ke tika ia le-
              ngah dengan pelindung kemaluan itu.”
                 Maman Gendeng menghiburnya dengan mengatakan bahwa ia pun
              belum pernah menyentuh istrinya, membiarkan dirinya masih perawan
              sebagaimana gadis itu ketika dilahirkan. ”Dan kukatakan saja, Shodan-
              cho, aku tak pernah pergi ke tempat pelacuran lagi ke cuali menyenang-
              kan diri sendiri di kamar mandi, maka lakukanlah sebagaimana aku
              melakukannya.” Maman Gendeng melanjutkan, ”Karena itu cukup baik
              untuk melepaskan dirimu dari kemurkaan dan kejengkelan, karena isi
              buah pelirmu memang harus dibuang secara rutin. Dan karena lelaki
              setua kita sudah jarang mengalami mimpi basah, maka itu harus dike-
              luarkan dengan cara sengaja ba gaimanapun caranya.”
                 ”Aku telah melakukannya,” kata Sang Shodancho, ”bahkan nyaris
              dengan lubang bokong anjing segala.”
                 ”Asal tidak dengan lubang botol.”
                 Keduanya kemudian bersepakat bahwa kunci jawaban kebahagiaan
              perkawinan mereka terletak pada waktu dan kesabaran mereka me-
              nerimanya  meskipun  waktu begitu lambat  bergerak.  Paling  tidak

                                           322





        Cantik.indd   322                                                  1/19/12   2:33 PM
   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333   334