Page 370 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 370

Gagasan itu tampak konyol, bahkan bagi Adinda sekalipun. Tapi
                 ia tak peduli. Kamerad Kliwon membeli sebuah mesin jahit Singer.
                 Ia menginginkan kolor-kolornya bisa dijual semurah mungkin, sebab
                 kemungkinan besar para pelancong hanya membutuhkannya untuk
                 berenang, sebelum mungkin membuangnya. Untuk itu ia harus me ne-
                 mukan kain paling murah. Untuk hal tersebut ia pergi menemui ibunya,
                 yang masih menjahit, dan bertanya kain apa yang paling murah.
                    ”Kain terigu,” kata Mina, ”aku biasa memakainya untuk lapisan
                 saku celana.”
                    Maksudnya kain pembungkus terigu. Tentu saja kain semacam itu
                 telah dicap dengan nama dagang terigunya. Atau kadang-kadang se-
                 sung guhnya bukan pembungkus terigu tapi pembungkus beras pula.
                 Kamerad Kliwon harus mempelajari teknik pemutihan sehingga cap
                 dagangnya bisa dilenyapkan dan kain-kain yang ia beli secara murah
                 dari pedagang terigu itu pun menjadi kain-kain polos yang siap ia po-
                 tong mengikuti pola sebuah kolor.
                    Bagaimanapun, ia tak membuat kolor-kolor polos. Di kiri-ka nan nya,
                 ia memberi gambar yang disablon sebelum dijahit. Ia mendesain sendiri
                 gambar-gambar tersebut, dengan keahlian pas-pasan seorang pelukis.
                 Tapi gambar-gambar yang disablon di kolor itu sangat bagus. Pilihan
                 warnanya sangat cerah dan meriah, serta menye nang kan. Ia mendesain
                 beberapa gambar ikan, yang kadang ia tak tahu namanya. Lain kali
                 desainnya bisa berupa pohon kelapa dengan daunnya yang melengkung
                 tak tentu arah dan latar belakang matahari tenggelam berwarna oranye.
                 Kolor-kolor itu sesungguhnya tak jauh ber beda dengan kolor-kolor yang
                 dipakai para petani ke sawah, tapi desain-desainnya telah membuat ia
                 tampak berbeda. Dan di semua gambar, ia menuliskan kata Halimunda
                 besar-besar di bagian ba wah nya. Para pelancong bisa membawa itu seba-
                 gai oleh-oleh bahwa me reka pernah pergi ke kota ini.
                    Ia mengedarkannya ke kios-kios di sepanjang pantai, yang di bangun
                 secara sederhana dari bambu dan beratap terpal. Para pe lancong ter-
                 nyata menyukai kolor-kolor tersebut. Mungkin karena harganya yang
                 murah, mungkin karena desainnya yang menarik, yang jelas mereka me-
                 mang membutuhkannya untuk berenang di laut. Kios-kios itu meminta
                 pasokan kolor-kolor lebih banyak, dan Kamerad Kliwon harus bekerja

                                             363





        Cantik.indd   363                                                  1/19/12   2:33 PM
   365   366   367   368   369   370   371   372   373   374   375