Page 381 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 381
nambah jam istirahat dan memotong jam belajar. Kau akan terjebak
dalam antrian yang kejam, sampai ketika tiba giliranmu, celana atau
rokmu mungkin telah basah kuyup bau pesing. Tapi masuk kelas dan
mengambil risiko ngompol di kursi juga tindakan yang tak bijaksana,
bahkan Rengganis Si Cantik yang lugu itu juga tahu, maka ia segera
ber lari meninggalkan kantin dan teman-teman gadisnya yang tertawa
cekikikan, menuju antrian yang jahat itu.
Ada empat belas toilet berderet dari ujung timur ke ujung barat
bagian belakang gedung sekolah, tiga belas di antaranya telah ditung-
gui anak-anak sekolah yang berada di sana lebih karena ingin mencoba
sebatang rokok yang diisap bergantian daripada untuk kencing atau
buang tai, bersembunyi dari mata-mata sang kepala sekolah yang akan
menghukum mereka berdiri di lapangan upacara bendera bagi siapa pun
yang tertangkap basah merokok. Toilet terakhir tak pernah lagi diper-
gunakan, mungkin telah bertahun-ta hun. Satu desas-desus mengatakan
bahwa seorang gadis pernah mati bunuh diri di sana, beberapa yang
lain mengatakan bahwa seorang gadis mencekik mati bayi haram jadah
yang dilahirkannya di toilet tersebut. Tak satu pun dari desas-desus itu
bisa dibuktikan, kecuali fakta bahwa toilet tersebut lebih mirip sarang
dedemit da ripada apa pun.
Sekolah itu sendiri telah ada sejak masa kolonial. Didirikan di sam-
ping perkebunan cokelat dan kelapa, sebelumnya merupakan Se kolah
Guru Fransiscan, kedua-duanya milik orang-orang Belanda. Setelah
orang-orang Belanda itu pergi, baik perkebunan maupun sekolah ke-
mudian dimiliki pemerintah republik. Hal paling masuk akal menge-
nai toilet keempat belas adalah bahwa suatu ketika sebutir buah atau
dahan pohon kelapa dari perkebunan jatuh menimpa atap toilet dan
sekolah kekurangan anggaran untuk segera mem per baikinya. Bersama
berlalunya waktu, daun-daun cokelat mulai di ter bangkan dan masuk
ke dalam ruangan toilet melalui atap yang bo long, diguyur hujan dan
dijemur panas matahari. Jamur pertama mulai tumbuh, kadal kemudian
bersarang di bawah tumpukan sampah, sarang laba-laba mulai muncul.
Air di bak mandi segera saja dipenuhi telur nyamuk dan lumut serta
ganggang, dan mungkin saja beberapa orang pernah terpaksa kencing
di sana tanpa membanjurnya. Dan toilet itu pun mulai menjadi tempat
374
Cantik.indd 374 1/19/12 2:33 PM