Page 383 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 383

dan sepatunya yang basah meninggalkan bau pesing. Bahkan meskipun
              kemudian suara anak-anak di luar toilet tak lagi terdengar, ia masih
              di dalam toilet tersebut mengeluhkan ke ma lang an nya. Otaknya yang
              sedikit menyisakan kebijaksanaan seorang gadis kecil, menyuruhnya
              membuka semua pakaian basah itu, se mua nya termasuk pakaian atas
              dan kutangnya, didorong oleh ke ti daksadaran yang aneh. Ia menggan-
              tungkan semuanya di paku-paku berkarat, berharap sinar matahari
              yang menerobos melalui atap bolong segera mengeringkan sisa-sisa air
              kencingnya, dan bagaikan para petualang yang menanti pakaian mereka
              di depan binatu, ia berdiri telanjang di hadapan si anjing yang seketika
              berahi. Saat itu lah, Si Cantik akan bercerita, anjing itu memerkosanya.
                 ”Dan ia bahkan membawa pergi semua pakaianku.”
                 Bagaimanapun, kecantikannya yang misterius dan keluguannya
              memberinya semacam roman kebinalan lahiriah. Siapa pun yang me-
              nemukannya telanjang dan terjebak bersama-sama di dalam toilet
              sekolah, bisa dipastikan akan memerkosanya. Ia memiliki semacam
              sihir yang membuat orang berharap menyetubuhinya, secara baik-baik
              maupun tidak. Hanya karena ayahnya jahat dan galak dan me nakutkan
              bagi siapa pun yang tinggal di kota itu, ia masih se orang gadis perawan
              sampai pagi ketika anjing itu memerkosanya.
                 Maman Gendeng tak akan segan-segan membunuh lelaki mana
              pun yang berani menyentuh anak satu-satunya itu, tak peduli bahwa
              kecantikan si gadis selalu merupakan provokasi beracun di mana pun.
              Sifat kekanak-kanakannya yang tanpa dosa kadang membuatnya berdiri
              di pinggir jalan, menunggu bis, sambil mengangkat rok dan menggigit
              ujungnya. Dan jika angin jahat membawa udara panas yang tanpa am-
              pun, ia mungkin membuka sedikit kancing kemejanya. Kau bisa melihat
              kulit yang lembut yang membungkus betis dan pahanya, semuanya
              hanya milik para bidadari, dan lekuk dada yang cantik milik seorang
              gadis enam belas tahun. Tapi jangan terlalu la ma menikmati provokasi
              semacam itu, sebab kau akan dilanda ke takutan bahwa cepat atau lam-
              bat ayahnya tahu bahwa kau memandang si gadis dengan berahi, dan
              Maman Gendeng mungkin datang ke rumahmu untuk memberimu
              pukulan tenaga dalam yang akan merobohkanmu selama enam bulan
              di bangsal rumah sakit. Masih beruntung jika ia tak menanam ember
              di dalam perutmu, sebab ia lebih kuat dari dukun mana pun.

                                           376





        Cantik.indd   376                                                  1/19/12   2:33 PM
   378   379   380   381   382   383   384   385   386   387   388