Page 40 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 40

menyanyikan lagu-lagu cabul yang membuat merah muka para kyai,
                 dan di tengah malam membuat banyak orang tak bisa tidur. Hal ini
                 ber langsung selama berminggu-minggu, semacam pembalasan dendam
                 yang membuat banyak orang menggigil dalam penderitaan. Namun
                 ketika orang-orang kampung sampai pada satu kesepakatan bahwa
                 mereka akan menyumpal mulutnya dengan beluruk, buah kelapa muda,
                 keajaiban datang secara tiba-tiba. Pagi itu ia tak lagi menyanyikan lagu-
                 lagu cabul, sebaliknya, ia me nya nyikan kidung-kidung cinta yang indah,
                 yang membuat banyak orang menangis karena mendengarnya. Betapa
                 indahnya kidung ter sebut sehingga semua orang dari ujung kampung
                 ke ujung yang lain nya berhenti bekerja, terpana seolah menanti para
                 bidadari turun dari langit. Mereka tak segera menyadari keajaiban terse-
                 but sampai seseorang mengerti apa yang terjadi: itu adalah hari terakhir
                 pe nan tiannya. Itu hari di mana ia akan bertemu dengan kekasihnya di
                 pun cak bukit cadas.
                    Mereka, hampir semua orang yang mengenalnya, segera me ngeru-
                 bungi kandang kambing tersebut, mulai membongkar papan-papan
                 penutup. Ketika cahaya menerangi kandang kambing yang baunya
                 te lah menyerupai liang tikus disebabkan lembab yang menyengat,
                 mereka menemukan laki-laki itu masih berbaring dalam pasungannya
                 me nyanyikan kidung cinta. Mereka membongkar pasungnya dan mem-
                 bawanya ke parit, memandikannya beramai-ramai seolah ia bayi yang
                 baru lahir, atau lelaki tua yang baru mati. Tubuhnya dilumuri berbagai
                 wewangian, dari minyak mawar sampai lavender, dan ia diberi pakaian
                 hangat yang begitu baik, sebuah kemeja dan pantalon sisa-sisa orang
                 Belanda, mendandaninya bagaikan ia sebongkah mayat orang Kristen
                 yang hendak dimasukkan ke dalam peti mati. Hingga ketika segalanya
                 selesai, beberapa teman lamanya berkomentar penuh kekaguman:
                    ”Kau begitu tampan,” kata mereka, ”membuat khawatir istriku di-
                 buat jatuh cinta kepadamu.”
                    ”Tentu saja,” katanya, ”sebab domba dan buaya pun jatuh cinta
                 ke padaku.”
                    Benar juga kata tabib India itu, cinta bisa menyembuhkan pe nya-
                 kitnya, bahkan penyakit apa pun. Tak seorang pun dibuat kha watir
                 dan semua orang melupakan kelakuan buruknya di masa lalu. Bahkan

                                              33





        Cantik.indd   33                                                   1/19/12   2:33 PM
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45