Page 52 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 52
menjual ikan, garam, dan terasi, dan me reka menukarnya dengan rem-
pah-rempah, beras, dan sayuran.
Jauh sebelum itu Halimunda hanyalah sebuah hamparan rawa-rawa
dan hutan berkabut luas tanpa pemilik. Seorang putri dari generasi
ter akhir Pajajaran melarikan diri ke daerah itu, memberinya nama,
dan beranak-pinak menjadikannya perkampungan-per kampungan.
Sementara itu Kerajaan Mataram memperlakukannya lebih sebagai
tempat pembuangan pangeran-pangeran pembangkang. Dan orang-
orang Belanda sama sekali tak tertarik dengan wilayah itu, terutama
karena serangan ganas malaria di daerah berawa-rawa, banjir yang tak
terkendali, dan jalan yang masih buruk. Sampai pertengahan abad
delapan belas, satu-satunya kapal besar yang pernah singgah di sana
hanyalah kapal Inggris bernama Royal George, yang datang bukan untuk
berdagang, tapi sekadar ambil air tawar. Bagaimanapun, itu cukup untuk
membuat penguasa Kompeni sedikit berang dan mencurigai orang-orang
Inggris telah membeli kopi dan nila, bahkan mungkin mutiara. Mereka
bahkan curiga Inggris me nyelundupkan senjata melalui Halimunda
un tuk pasukan Diponegoro. Akhirnya ekspedisi pertama orang-orang
Belanda datang, sekadar untuk melihat, dan membuat peta.
Orang Belanda pertama yang tinggal di sana adalah seorang letnan
tentara bersama dua sersan dan dua kopral. Mereka ditemani sekitar
enam puluhan prajurit bersenjata senapan, dan sebuah garnisun kecil
resmi membuka posnya di Halimunda. Itu setelah perang Di ponegoro
berakhir, dan ketika sistem Tanam Paksa mulai diberlakukan. Sebelum
itu, hasil pertanian, terutama kopi dan nila yang melimpah di pedalam-
an Halimunda sebelum orang-orang Belanda juga menanam cokelat,
dibawa melalui jalan darat membelah Pulau Jawa menuju Batavia.
Banyak risiko yang harus diambil: barang membusuk dan terutama
perompak di sepanjang jalan. Saat itulah pelabuhan laut Halimunda
mulai dibuka dan hasil pertanian bisa langsung diangkut kapal ke
Eropa untuk dijual. Mereka mulai membangun jalan-jalan yang lebih
lebar untuk lalu-lalang pedati dan cikar. Kanal-kanal dibuat untuk
menghindari banjir, dan di sekeliling pelabuhan gudang-gudang mulai
didirikan. Meskipun tak pernah terlalu berarti dibandingkan pelabuhan
mana pun di laut utara, Halimunda tampaknya mulai diperhitungkan
45
Cantik.indd 45 1/19/12 2:33 PM