Page 53 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 53
pemerintah kolonial, hingga akhirnya pelabuhan itu dibuka untuk
perusahaan swasta.
Perusahaan pertama yang beroperasi di kota itu tentu saja Ne-
der landsch Indisch Stoomvaartmaatschappij, yang meng operasikan
beberapa kapal layar. Beberapa perusahaan pergudangan juga berdiri.
Terutama setelah pembukaan jalan kereta api yang melintang ke barat
dan ke timur. Namun sejak berdirinya garnisun pertama di Ha limunda,
dan kenyataan perdagangan yang tak pernah sungguh-sung guh men-
capai masa keemasan, pemerintah kolonial me ngem bangkan kota itu
lebih sebagai kantong militer. Mereka melihat ala san yang jauh lebih
strategis, bahwa kota itu merupakan satu-satu nya pelabuhan besar di
pantai selatan, seperti pintu belakang tempat mereka bisa melakukan
evakuasi ke Australia tanpa melalui Selat Sunda dan Bali jika perang
besar meletus.
Mereka mulai membangun benteng-benteng, dan memasang me-
riam pantai untuk melindungi pelabuhan dan kota. Menara peng in tai
didirikan di puncak bukit di hutan daerah tanjung tempat ber tahun-
tahun sebelumnya putri keturunan raja Pajajaran itu ting gal, dan sera-
tus orang pasukan artileri didatangkan untuk mengisi tangsi. Persen-
jataan mereka diperbaharui dua puluh tahun setelah itu dengan me-
nem patkan dua puluh lima Kanon Amstrong ukuran dua puluh empat
sentimeter. Rencana pertahanan itu memuncak dengan dibangunnya
perumahan militer, barak-barak, di awal abad kedua puluh. Itu menga-
wali banyak hal di Halimunda: tempat pelacuran, rumah sakit, upaya
pemberantasan malaria, rumah bola, hingga para pengusaha Belanda
mulai tumpah di kota itu dan beberapa di antara mereka mendirikan
perkebunan cokelat yang masih ada sampai bertahun-tahun kemudian.
Ketika perang meletus dan Belanda diduduki tentara Jerman, semua
fasilitas militer diperbaiki dan prajurit-prajurit semakin banyak ber-
datangan ke kota itu. Kemudian radio memberitahu bahwa dua kapal
perang Inggris Prince of Wales dan Repulse berhasil di teng gelamkan
Jepang dan Malaya jatuh ke tentara musuh. Kemenangan Jepang tak
hanya sampai di sana. Tak lama setelah Malaya direbut, Letjen Arthur
Percival, Panglima Besar Pertahanan Inggris, me nan datangani naskah
penyerahan Singapura, benteng pertahanan Inggris yang konon meru-
46
Cantik.indd 46 1/19/12 2:33 PM