Page 165 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 165

Ce r i t a   Ci n t a   E n r i c o

                 punya bayi. aku menarik nafas panjang. aku bersyukur me-
                 miliki ayah yang lapang dada, yang memberiku tiket me nuju
                 ke bebasanku.  aku  terkenang  percakapan  sepulang  non ton
                 bioskop dulu. Ia sendiri barangkali tidak mendapat restu dari
                 orangtuanya,  tapi  (atau  justru  karena  itu)  ia  memberikan
                 seluruh  restunya padaku. agar hidupku  bahagia.  airmataku
                 membayang.


                    Itulah  percakapan  terakhirku  dengan  ayah.  Tujuh  belas
                 hari setelahnya ia meninggal dunia. 17, itu angka keramat pula
                 bagi  dia.  angka  yang  bertuah  bagi  semua  patriot,  sekaligus
                 angka kesedihan. “17 agustus” adalah nama operasi pimpinan
                 Kolonel Yani yang membuatnya jadi prajurit kalah. Pada tang-
                 gal 17 itu ia tidur nyenyak dan tak bangun kembali. Kuanggap
                 ia telah puas melihat tahun 2000, seperti yang diramalkannya
                 tiga puluh tahun silam bahwa ia ingin dan akan melihatnya.






























                                                                         159



       Enrico_koreksi2.indd   159                                     1/24/12   3:03:56 PM
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170