Page 23 - E-MODUL_PENDIDIKAN INKLUSI
P. 23
BAB 5
Topik 4 Peran Keluarga dalam Pendidikan Inklusi
1. Tujuan Pembelajaran
Bab ini bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam mengeksplorasi
pentingnya mengundang keluarga anak-anak penyandang disabilitas ke
dalam proses pendidikan dan memberikan ide dan pertimbangan untuk
menciptakan kemitraan keluarga dan profesional yang kuat guna
meningkatkan praktik inklusif.
2. Sub Capaian Pembelajaran MK
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu:
• Menjelaskan bagaimana pentingnya peran keluarga dalam pendidikan
inklusi.
• Menjelaskan bagaimana cara menciptakan kemitraan keluarga dan
professional yang kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kelas
inklusif.
3. Uraian Materi
A. Pengantar
Peran yang dimainkan keluarga dalam proses pendidikan inklusif sangat
penting. Keluarga adalah orang pertama yang mengenal anak dan orang-
orang yang akan terlibat dalam kehidupan mereka ketika anak-anak mereka
pindah dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama. Lalu, mengapa
mereka sering memainkan peran kecil dalam proses pendidikan anak-anak
mereka? Secara historis, keluarga telah terpinggirkan ketika bekerja dengan
tim pendidikan anak mereka, terutama mengambil peran sebagai penerima
pengetahuan profesional.
Pergeseran peran keluarga dari penerima pasif informasi menjadi peserta
aktif dalam proses perencanaan sangat penting ketika kita merencanakan
pendidikan inklusif untuk siswa dengan kebutuhan pendidikan khusus.
Memahami peran keluarga sebagai advokat dan mitra dengan tim pendidikan
adalah perubahan besar bagi keluarga dan profesional dari praktik pendidikan
masa lalu. Pergeseran ini penting, karena keluarga menyimpan banyak
informasi dan mengenal anak dengan cara yang jauh lebih intim daripada
profesional atau apa yang ditunjukkan oleh hasil tes dan penilaian. Sebagian
besar keluarga memahami pertumbuhan dan kebutuhan anak mereka, namun
sebagian besar tetap merupakan sumber daya yang belum dimanfaatkan.
B. Memahami Kebutuhan Keluarga
Dalam bekerja dengan keluarga, penting untuk mulai mengembangkan
jenis hubungan yang berbeda dari hubungan yang dialami keluarga di masa
lalu. Hubungan inklusif dicirikan oleh para profesional yang memperoleh
pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan perspektif keluarga dan anak-
anak mereka. Pendekatan ini seringkali bukan bagian dari praktik saat ini
20