Page 24 - E-MODUL_PENDIDIKAN INKLUSI
P. 24
karena menantang bagi para profesional untuk mulai memahami bagaimana
keluarga memandang lingkungan sekolah dan peran mereka di dalamnya.
Satu tempat untuk memulai adalah bagi para profesional untuk mengajukan
berbagai jenis pertanyaan untuk mengembangkan hubungan yang lebih kuat
dengan keluarga. Profesional yang ingin bekerja sama dengan keluarga dapat
mengetahui:
• Apa yang memotivasi sebuah keluarga?
• Kekhawatiran apa yang dimiliki keluarga yang mungkin menghalangi
mereka untuk berpartisipasi?
• Bagaimana sekolah mengundang keluarga dalam proses perencanaan?
Jenis pertanyaan ini membantu memberikan pemahaman yang lebih
dalam tentang cara agar keluarga dapat lebih dipahami dan diterima dalam
proses perencanaan pendidikan. Selain itu, keluarga harus menerima bahwa
anak mereka memiliki kebutuhan pendidikan khusus dan bersedia bekerja
dengan guru dan profesional lainnya untuk memberikan dukungan terbaik bagi
anak. Mengubah perilaku ini akan menjadi sebuah proses — yang mungkin
asing bagi keluarga dan profesional. Pendekatan baru ini akan memakan
waktu dan niat baik untuk keluarga maupun profesional. Salah satu alat yang
dapat digunakan oleh para profesional untuk mulai memahami persepsi yang
sering tidak terlihat ketika orang tua mungkin tidak mau berpartisipasi adalah
apa yang Day (2016) sebut sebagai peta empati orang tua (hal. 41). Peta ini
memungkinkan guru untuk lebih memahami perspektif keluarga dan pada
akhirnya dapat membuat keluarga merasa lebih dipahami. Peta tersebut
mendorong guru untuk merenungkan empat pertanyaan:
1. Apa yang orang tua pikirkan dan rasakan?
2. Apa yang dilihat dan didengar orang tua?
3. Apa yang orang tua katakan dan lakukan?
4. Apa yang diinginkan orang tua?
C. Komunikasi dengan Keluarga
Seperti disebutkan di bagian sebelumnya, komunikasi antara guru dan
keluarga merupakan aspek penting dari proses pendidikan, terutama yang
berkaitan dengan inklusi. Penting untuk diketahui bahwa ini adalah cara baru
berinteraksi untuk keluarga dan profesional yang lebih akrab dengan peran
hierarkis di mana profesional dianggap sebagai ahli dan orang tua menerima
keahlian itu dengan beberapa pertanyaan yang diajukan. Menggeser fokus
seperti itu membutuhkan sikap dan keterampilan baru. Komunikasi
memainkan peran penting dalam pergeseran ini. Ini berarti lebih dari sekadar
menyampaikan informasi, itu membutuhkan membangun hubungan yang kuat
dengan keluarga dan peluang bagi mereka untuk menjadi anggota tim yang
efektif.
Komunikasi yang efektif melibatkan penyampaian informasi dengan cara
yang dapat dipahami oleh keluarga. Seringkali pesan yang diterima keluarga
ketika mereka menghadiri pertemuan adalah bahwa mereka hanya ada di
21