Page 47 - E-MODUL_PENDIDIKAN INKLUSI
P. 47
keterampilan mereka dalam interaksi dan komunikasi di komunitas.
Keterlibatan dalam kegiatan di luar kelas memberi siswa cara untuk
menemukan minat dan bakat baru, memberikan kesempatan untuk bertemu
orang baru yang memiliki minat yang sama, serta menghubungkan mereka
dengan peran mereka sehingga mereka dapat berkontribusi pada kebutuhan
orang lain.
G. Keterampilan Untuk Hidup Sehari-hari
Selain penekanan pada akademik dan pekerjaan, kurikulum sekolah
menengah juga harus membahas keterampilan yang akan memungkinkan
siswa penyandang disabilitas untuk hidup bersama di komunitas mereka.
Meskipun banyak remaja penyandang disabilitas akan mempelajari
keterampilan hidup sehari-hari ini di rumah atau di tempat lain di komunitas
mereka, beberapa remaja dengan disabilitas yang lebih parah akan sangat
terbantu apabila mendapatkan instruksi yang jelas dan peluang praktek yang
terkait dengan keterampilan yang spesifik seperti memasak, pengelolaan
uang, belanja, menggunakan komputer, kegiatan rekreasi dan akademik
fungsional (misalnya, membaca, matematika). Guru kelas dapat
menggunakan instruksi sistematis untuk mengajarkan keterampilan ini di
sekolah, dan keluarga dapat diperlihatkan bagaimana mengajarkan
keterampilan ini di rumah.
H. Hubungan Sejawat
Masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan
sosial. Sebagian besar kenangan tentang sekolah menengah adalah tentang
pertemanan dan persahabatan yang mereka miliki. Melalui hubungan mereka
dengan rekan-rekan mereka, siswa belajar norma-norma dan nilai-nilai,
mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang siapa mereka serta
saling bertukar dukungan sosial dan emosional. Namun membentuk dan
mempertahankan hubungan ini dapat menjadi tantangan khusus bagi siswa
penyandang disabilitas selama masa remaja. Afiliasi kelompok sebaya
menjadi lebih penting, interaksi sosial semakin terjadi di luar kehadiran orang
dewasa, dan cara serta konteks di mana siswa terhubung satu sama lain
semakin kompleks. Beberapa siswa penyandang disabilitas berjuang untuk
mengembangkan hubungan teman sebaya yang penting ini; yang lain
berjuang untuk berhubungan dengan teman sebaya dengan cara yang positif
dan prososial (Carter, 2018b).
I. Tantangan dalam Transisi
Memfasilitas transisi para remaja penyandang disabilitas bukanlah tanpa
tantangan. Pertama, layanan transisi yang baik membutuhkan kolaborasi yang
kuat yang melampaui keterlibatan sekolah saja. Apakah siswa penyandang
disabilitas mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah menengah
dipengaruhi oleh banyak faktor. Sekolah harus memberikan pembelajaran
yang sangat baik terkait dengan ketenagakerjaan, para pengusaha harus
44