Page 49 - E-MODUL_PENDIDIKAN INKLUSI
P. 49

BAB 11
                    Topik 10 Peran Komunikasi Augmentatif dan Alternatif Dalam Pendidikan
                                                          Inklusi


                   1.  Tujuan Pembelajaran:
                           Tujuan  pembelajaran  dari  topik  ini  adalah  memberikan  pengetahuan
                      terkait  penggunaan  bentuk  komunikasi  alternatif  dan  augmentatif  bagi siswa
                      penyandang  disabilitas  serta  mekanisme  memilih  bentuk  komunikasi
                      berdasarkan  profil  siswa  dan  metode  mengajar  dengan  menggunakan
                      prosedur pengajaran yang efektif

                   2.  Sub-Capaian MK

                      Setelah mempelajari topik ini mahasiswa akan mampu:
                      •  Menjelaskan apa itu komunikasi augmentatif dan alternatif
                      •  Mengidentifikasi  profil  siswa  yang  akan  menjadi  pengguna  bentuk
                         komunikasi alternatif
                      •  Menjelaskan kelebihan komunikasi alternatif
                   3.  Uraian Materi
                      A.  Pengantar
                           Di seluruh dunia, jumlah anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD)
                      meningkat  (Christensen  et  al.,  2016).  Menurut  Organisasi  Kesehatan  Dunia,
                      epidemiologi  ASD  di  seluruh  dunia  adalah  1  dari  160  anak  (Gangguan
                      Spektrum Autisme: Lembar Fakta, 2017). Anak-anak dengan diagnosis ASD
                      menunjukkan  defisit  persisten  dalam  komunikasi  dan  interaksi  sosial,  serta
                      pola  perilaku  yang  terbatas  dan  berulang.  Karakteristik  ini  sering
                      mengakibatkan gangguan yang signifikan dalam sosialisasi, perilaku adaptif,
                      perkembangan  bicara  dan  komunikasi  (American  Psychiatric  Association,
                      2013).  Selama  bertahun-tahun,  spesialis  yang  bekerja  dengan  anak-anak
                      dengan autisme telah mencoba mengembangkan sistem yang berbeda untuk
                      mengembangkan  keterampilan  komunikasi  anak-anak  ini,  menawarkan
                      berbagai  metodologi.  Beberapa  spesialis  masih  bersikeras  bahwa  dalam
                      proses  terapi  wicara  dengan  anak  yang  didiagnosis  ASD,  seseorang  harus
                      mengandalkan metode tradisional seperti kemampuan untuk membentuk dan
                      mengembangkan transmisi suara untuk mengulang kata dan frasa. Spesialis
                      lain,  menyarankan  untuk  tidak  berfokus  pada  pengembangan  bicara,
                      melainkan  mengembangkan  komunikasi  saat  bekerja  dengan  anak-anak  ini,
                      karena  anak-anak  dengan  ASD  mungkin  telah  mengembangkan  transmisi
                      suara,  kata  atau  frasa  namun  tidak  berfungsi  untuk  tujuan  sosial  (Avagyan,
                      2017). Oleh  karenanya  saat  ini dikembangkan  Augmentative and alternative
                      communication (AAC).






                                                                                                        46
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54