Page 54 - E-MODUL_PENDIDIKAN INKLUSI
P. 54

BAB 12
                    Topik 11 Meningkatkan Inklusi Sosial dan Psikologis Siswa Berkebutuhan
                                                          Khusus

                   1.  Tujuan Pembelajaran:
                           Tujuan  dari  topik  ini  adalah  memberikan  gambaran  bahwa  aspek  sosial
                      dari  pendidikan  inklusi  sama  pentingnya  dengan  inklusi  fisik  dan  akademik.
                      Tidak  hanya  inklusi  sosial  dan  rasa  memiliki  yang  penting  dalam  dirinya
                      sendiri,  tetapi  hasil  ini  terkait  erat  dengan  keterlibatan  di  kelas,  prestasi
                      akademik, dan kesuksesan di kemudian hari dalam pekerjaan.

                   2.  Sub-Capaian MK
                      Setelah mempelajari topik ini mahasiswa akan mampu:
                       •  Menjelaskan  kontribusi  inklusi  sosial  berkebutuhan  khusus  bagi
                           perkembangan mereka
                       •  Mengidentifikasi  perbedaan  antara  inklusi  fisik,  instruksional  dan  sosial-
                           psikologis
                       •  Mengidentifikasi hambatan inklusi sosial siswa berkebutuhan khusus, baik
                           di sekolah maupun di masyarakat
                       •  Menjelaskan  cara  sekolah  dapat  mendukung  siswa  dengan  kebutuhan
                           pendidikan khusus dan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang
                           untuk membangun dan memelihara hubungan sosial yang positif

                   3.  Uraian Materi
                      A. Pengantar
                           Mengembangkan  dan  memelihara  hubungan  sosial  yang  berharga
                      dengan teman sebaya, memiliki teman untuk terlibat dalam kegiatan rekreasi
                      dan  rekreasi,  serta  berpartisipasi  dan  hadir  di  sekolah  dan  masyarakat,
                      semuanya merupakan aspek penting dari inklusi. Sayangnya, tren baru-baru
                      ini  di  bidang  pendidikan  di  banyak  negara  telah  mengakibatkan  situasi  di
                      mana  sistem  pendidikan  dan  stafnya  memandang  tanggung  jawab  utama
                      mereka,  jika  bukan  satu-satunya,  untuk  memfasilitasi  pengembangan
                      keterampilan akademik. Akibatnya, aspek sosial dan psikologis inklusi terlalu
                      sering  dianggap  sebagai  tanggung  jawab  keluarga.  Padahal  dalam
                      mengeksplorasi faktor-faktor yang terkait dengan inklusi sosial dan psikologis
                      anak-anak dan remaja penyandang cacat, penting untuk mempertimbangkan
                      bahwa  tanggung  jawab  untuk  sukses  di  arena  ini  bukan  satu-satunya  atau
                      bahkan  tanggung  jawab  utama  siswa  penyandang  disabilitas.  Guru  dan
                      spesialis  dapat  menciptakan  kondisi  kelas  yang  meningkatkan  peluang
                      interaksi  sosial  yang  positif  antara  siswa  dengan  dan  tanpa  disabilitas  atau
                      menjadi penghalang bagi mereka. Orang tua, baik dari anak-anak dengan dan
                      tanpa cacat, dapat menerima dan mendukung pengembangan hubungan ini,
                      atau,  sebagai  akibat  dari  ketakutan  dan  kecemasan  yang  tidak  dapat
                      dibenarkan,  perlindungan  yang  berlebihan  dan  stereotip  dan  prasangka,



                                                                                                        51
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59