Page 69 - 1. Manajemen sapi potong modern
P. 69
Sekarang ini, sudah banyak terdapat bangsa-bangsa sapi
persilang dimana diharapkan sapi dapat beradaptasi dengan
lingkungan sesuai dan pakan yang ada namun memberi
pertambahan bobot badan per hari (ADG) lebih baik dibanding
lokal. Berdasarkan pemaparan diatas maka calon peternak atau
pengusaha perlu menganalisis bangsa sapi apa yang paling
cocok dipelihara di daerah tropis yang dapat tumbuh optimal
dengan biaya produksi lebih rendah.
Sumber (diperoleh atau didatangkan dari mana)
Setelah menentukan bangsa sapi yang akan
dipelihara/digemukkan, maka perlu ditentukan dari mana sapi
diperoleh/didatangkan. Apakah sapi yang akan digemukkan
berasal dari pasar lokal/regional, nasional atau import. Ini
bertujuan agar usaha peternakan sapi terus berjalan secara
berkesinambungan. Jangan sampai baru beberapa kali periode
produksi usaha peternakan tutup karena sumber bibit atau
bakalan sapi terputus. Kapan perlu, sebelum membuka
perusahaan penggemukan perlu survey dimana sentra produksi
serta populasi ternak sapi lokal, import maupun persilangan.
Sebaiknya untuk menjaga ketersediaan sapi bakalan, diadakan
kontrak dengan penyedia sapi bakalan baik sapi lokal, import
maupun persilangan tergantung bangsa apa yang akan
dipelihara.
Kenyataan di lapangan, pembelian di pasar lokal
memungkinkan jika skala usaha diproyeksikan untuk
menghasilkan sapi potong 20 ekor perminggu, namun untuk
skala diatas 20 ekor peternak mungkin perlu bekerja sama
dengan beberapa importir sapi bakalan. Kendala ini disebabkan
karena belum berkembangnya perusahaan-perusahaan
pembibitan sebagai pemasok sapi bakalan di dalam negeri
sehingga lebih banyak mendatangkan sapi-sapi bakalan import.
57