Page 122 - 9 dari Nadira
P. 122

l:ieila ,§.  Chudori





                 boleh sa j a   d i a  memajang d i  dinding kamarnya, tapi jangan
                  d i  s i n i ,  di kamar k e r j a   ayahnya. Nadira merasa dia tidak
                  sebanding dengan para penulis pujaannya.  Dia menurun­

                 kannya satu persatu d a n   membawa k e/ i m a   bingkai itu k e
                                                                            o
                 kamarnya: se b u a h  kamar b e s a r  yang ditempati  l e h  N a d i r  a
                  d a n   Nina. Nina me/irik h e r  an. Dia t e n g a h   mengerjakan pe­

                 kerjaan rumahnya.
                        NA pa tuh?.
                        N C e rpenku yang dibingkai Ayah. Aku mau simpan d i

                 lemari s a j a  ... N
                        NDisimpan d i  s ini? Kenapa?·
                        NR is i h  .. :

                        N J a d i,  kamu mau /etakkan d i  lemari pakaian kita?•
                       Nadir a baru menyadari nada keberatan kakaknya.
                        N l y a  ... , disimpan, supaya tak per/u dipamer .. :

                        N K e napa?N
                       Nadir a heran. Apakah Y u  Nina tuli?
                        NA ku sudah bilang, aku risih!

                        NA yah sudah tahu? /tu kan d i p a j a n g   d i  dinding kamar
                 k e r j a   Ayah:
                       Nadira  mengangkat bahu,  "Nanti  aku je/askan.  Aku
                 keberatan kalau karyaku dipajang d i  tembok Ayah .. :

                        Nini kamarku juga. Lemari pakaian bersama. Aku ke­
                 beratan juga.·

                       Nadir a mengerutkan kening. T a k  paham.
                        "Aku bukan mau memajang d i  t e m b o k ,  Y u .  Justru aku
                 ingin menyimpan d i  bagian bawah /emari, ka/au per/u d i­
                                                                        se
                 kubur d i paling bawah, ditumpuk d i bawah  p r e i , ·Nadir a
                 menjelaskan  dengan  s a b a r ,   karena  tidak  bisa  membaca
                 hati kakaknya yang mulai mendidih.
                        NA ku tidak mau me/ihat omong-kosongmu di lemari

                 kita. Di kamar ini:
                       Kini  Nadira  semakin  tak  paham  apa  yang  tengah


                                                   11§
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127