Page 123 - 9 dari Nadira
P. 123

'fasbih





                t e r j a d i . Dia me/etakkan kelima cer pen yang sud ah dibingkai
                itu satu persatu d i  dasar lemari pakaian yang mereka gu­
                nakan bersama.  Nina  menyaksikan gerak-gerik adiknya

                dengan satu lirikan. Dia menutup bukunya d e n g a n   geram
                dan meninggalkan kamar.

                      Nadira  menutup lemari pakaian itu.  Dia kembali ke
                m e ja   kerja  ayahnya  dan  mencoba  konsentrasi.  S e pu/uh
                jarinya yang k e c i/   mulai bergerak lincah. Suara rentetan
                petasan  tak  t er d e n g a r ,  karena  keasyikan  Nadira  dalam

                dunianya. Tiba-tiba ...
                      Duar .. .
                      Duar .. .

                      Duar! Duar!
                      Nadira  tersentak.  Bunyi  petasan  kali  ini  seperti
                menghantam sebuah benda keras.  Bahkan  /edakan beri·

                kutnya se p erti mengakibatkan pecahnya berbagai barang
                pecah-belah.  Nadira  berdebar-debar.  Hanya  dalam  bi·
                /angan  sed   e t i k   d i a   sudah  berada  di  depan  kamarnya.

                P e mbantunya,  Yu  Nah  tengah  m e n j e r i t .  Dia  melihat  Y u
                Nina hanya berdiri d i  d e p a n   kamar  tanpa e k sp r e si   apa·
                apa m e n y aksikan kamarnya yang mendadak seperti kor­
                ban  /edakan  bom.  Saat  itu juga,  Nadira mendengar  tiga

                m o n y e t   geruwalan  berlari menyusul dan  ternganga  me­
                lihat kamar Nina dan N a d i r  a.

                      Nadira melangkah perlahan mendekati lemari pakai­
                annya yang sudah  hancur pintunya.  Baju-baju Nina dan
                Nadira  sebagian  k o y a k   d a n   hangus.  Beberapa  sepatu
                berhak tinggi yang disimpan dalam kotak sepatunya han­

                c u r   berantakan.  Lima  cerita  pendek Nadira  sudah  han·
                c u r   berkeping-keping. Nadira  memandang percikan g e l a s
                bingkai yang bertebaran seperti pecahan ber/ian. Dia me­

                noleh dan melihat wajah Arya yang pucat.
                      Arya m e n g g e l e n g-gelengkan  kepalanya tak percaya.


                                                   116
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128