Page 152 - 9 dari Nadira
P. 152
l:ieilo §. Chudori
buku. Virginia Woolf, Sylvia Plath, Anne Sexton, kenapa be
gitu banyak sastrawan yang memutuskan bun uh diri? Nadira
menyingkirkan buku-buku itu dan mencemplungkannya ke
n
dalam kardusya g d i b eri label Gudang.
"ltu semua karya-karya kesukaan I bu!" Arya hampir
menjerit.
"Ya, tapi hidupku menjadi gelap membaca karya me
reka. Aku tinggalkan saja di sini, Kang."
"Tapi itu karya-karya yang penting untuk kamu."
Nadira semakin semangat mencemplungkan buku
buku yang dianggap mampu menyurutkan hatinya menjadi
kelam itu. Dia tampak yakin i i ngin menguburkan buku-buku
itu kedalam kardus besar berjudul Gudang. i a t ak peduli
D
jika mata Kang Arya bakal menggelinding. Lebih-lebih
ketika Nadira ikut mencemplungkan biografi Vincent van
Gogh sebagai korban penggusuran berikutnya. Arya hampir
tak bisa bernafas. Bagaimana bisa adiknya yang memajang
serangkaian karya Van Gogh yang dibuat dalam bentuk
poster yang dibelinya di Museum Tropen Amsterdam itu
kini mengubur semuanya ke dalam gudang?
"Pokoknya semua seniman yang selama hidupnya
hanya penuh dengan depresi sebaiknya menjauh dariku.
Aku ingin melihat matahari. Aku ingin melihat hidup yang
sesungguhnya."
D
Aryamenggaruk-garuk dagunya. i a se makin tak mam
pu ikut bergembira melihat adiknya yang tengah melalui se
buah pencerahan.
Plung, plung, plung. Buku-buku sastrawan Rusiasemua
dicemplungkan ke dalam kardus eliminasi.
"Apa pula dosa Tolstoy, Chekov, dan Dostoyevsky?"
"Oh, mereka tidak salah apa-apa, cuma Niko benar. Pe
nulis Rusia sering bertele-tele, meski tema karya-karyanya
14§