Page 79 - 9 dari Nadira
P. 79

Geilo ,§).  Chudori





                       H inggadetik ini, Nadiratak pernah tahu kenapa ibunya
                 memutuskan  untuk  pergi.  Apa  yang  ada  dalam  pikiran

                 ibunya;  apa  yang  dirasakan1nya  hingga  dia  memutuskan
                 untuk menenggak pil tidur itu d i   suatu pagi yang suram.

                       Apa karenadiatak tahan hidup bersamatiga anak yang
                 selalu  penuh  konflik?  ltu tesis yang buruk,  karena  ibunya
                 a d  al ah ibu yangpalingsabar dalam menengahi gejolak ketiga

                 anaknya yang berkarakter  kepala batu.  Apakah  ibunya tak
                 tahan dengan kehidupan wartawan yang ekonominya sangat

                 pas-pasan?  I bunya,  Kemala  Yunus,  adalah  putri  sulung
                 Abdi Yunus, seorang pengusaha terkemuka di zaman  Bung
                 Karno. lamenempuh pendidikan  i   Belandadengan harapan
                                                          d
                 bisa meneruskan  perusahaan  ayahnya  di  masa  yang akan
                 datang.  Tetapi  dia bertemu  dengan  Bramantyo  Suwandi,

                 ayah  Nadira,  seorang  mahasiswa  beasiswa  d i   Gemeente
                 U  n iversiteit  di  Amsterdam.  Nadira  bisa  membayangkan
                  ayahnya  terlalu  tinggi  hati  untuk  menerima fasilitas dan

                 uang dari kakek Nadir a yang kaya-raya.
                       Bekerja sebagai  wartawan dengan tiga orang anak ter­

                 lalu  mengisap  seluruh  perhatian  Bramantyo  pada  peker­
                 jaannya. Ayahnya begitu bersemangat dengan pekerjaannya,
                  maka sungguh mengejutkan keti ka suatu hari ayahnya men­

                                                                                        i
                  dadak  mendapat  sebuah  tawaran  kedudukan  yang ganj l .
                 Kepala Bagian I klan. Tepatnya, bukan sebuah tawaran;  me­

                 lainkan sebuah perintah.
                       Hanya  Nadira  yang  menyadari,  ayahnya  mendadak
                 lumpuh  dalam  hidup.  Ayahnya  pasti  tersiksa,  mengapa

                 berita-beritayangbegitu dahsyat lalu-lalangdi hadapannya,
                  dan dia tak  bisa menjadi  bagian yang mengurus rangkaian

                 berita  itu.  D  i a   harus mengurus penghasilan  iklan. Adalah
                 Nadira yang per I ah an meniupkan semangat ke dalam hidup
                 ayahnya  dengan  terus-menerus  memperlihatkan  sikap


                                                    71
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84