Page 8 - suara yang dibungkam
P. 8
Revan: (mendekat dengan sikap agresif, menatap Titus dari atas ke bawah)
"Dengar, aku nggak suka kau ada di dekat kami. Siapa kau, hah? Dengan kulitmu yang kayak
gitu, nggak pantas ada di sini. Apalagi lihat aku sama Siska!"
Titus: (mencoba melawan dengan kata-kata, meski sedikit gugup)
"Ini bukan urusanmu, Revan. Aku nggak ganggu kalian. Aku punya hak sama kayak kau di sini."
Siska: (tertawa meremehkan)
"Hak? Hah! Kau pikir orang seperti kau punya hak yang sama dengan kami?"
Revan: (tiba-tiba mendorong Titus dengan keras)
"Kau nggak ngerti ya? Di sini, kau bukan siapa-siapa. Kulitmu, asalmu, semuanya rendah. Kau
nggak pantas berdiri di tempat yang sama denganku."
Albi: (melihat kejadian itu, merasa gelisah, tapi tetap diam)
"Revan, udah cukup. Mungkin kita bisa pergi aja."
Revan: (menatap Albi dengan marah)
"Diam, Albi! Jangan ikut campur! Ini masalah antara aku dan Titus."
Titus: (mencoba bangkit setelah didorong, namun terlihat marah dan takut)
"Aku nggak peduli apa yang kau pikirkan, Revan. Kau pikir karena kau kaya dan berkulit terang,
kau bisa merendahkan aku? Kau salah!"
Revan: (tertawa sinis, lalu meninju bahu Titus)
"Berani juga kau melawan. Apa kau lupa di mana tempatmu?"
Amira: (datang mendekat, awalnya terlihat hendak membantu, tapi ragu)
"Titus, sudah... jangan dilawan. Revan nggak akan berhenti kalau kau terus melawan."
Titus: (melihat Amira dengan kecewa)
"Kenapa kau selalu bilang begitu? Kenapa kau nggak pernah berdiri untukku?"
Amira: (terlihat bingung dan tertekan)
"Aku... aku cuma nggak mau masalah ini makin besar."
Siska: (tertawa dan bertepuk tangan, menikmati situasi)
"Hebat, Amira. Akhirnya kau tahu di mana tempatmu juga. Titik lemah kalian berdua ini sudah
jelas."
Titus: (menatap Amira dengan marah, merasa dikhianati)
"Aku pikir kau temanku. Tapi kau selalu diam, selalu mendukung mereka!"
Revan: (mendekatkan wajahnya ke Titus, bicara dengan nada rendah namun mengancam)
"Kau lihat, Titus? Bahkan temanmu sendiri tahu bahwa kau lebih baik diam. Jadi, kalau aku jadi
kau, aku akan dengar nasihat mereka."