Page 118 - dear-dylan
P. 118

LAGU-LAGU NYINDIR








               “GUE  nyesel,  Grace,  hikss...  Gue  nyeseeeellll  banget  pernah  kenal  sama  Dylan!  Kalau  bisa
               ngulang waktu, gue nggak mau deh ketemu sama dia! Nggak mau ngefans sama dia! Nggak mau
               pacaran sama dia! Hiiiikkksss...”
                    Srooottt...!  Aku  mengeluarkan  hasil  produksi  hidungku  di  tisu.  Grace  mengernyit  ngeri
               mendengar bunyinya, tapi aku nggak peduli.
                    “Harusnya gue tahu hikss... kalau gue ini nggak pantas buat dia! Harusnya gue tahu hiksss...
               setelah kejadian dengan Cindy dulu, kalau Dylan nggak mungkin bisa tahan sama cewek kayak
               gue! Dia butuh cewek cantik,  modis,  sophisticated,  sementara gue nggak  kayak  gitu!  Huaaaaaaa!
               Hiiikkssss...”
                    “Udah dong, Lice, udah... jangan nangis gitu lagi...”
                    “Cowok gue selingkuh, Grace, SELINGKUH! Dan se-Indonesia tahu karena dia selebriti!
               Se-Indonesia tahu I’ve been dumped! Muka gue mau ditaruh di mana, Grace? Di mana???”
                    “Di situ aja, jangan jauh-jauh. Ntar ilang,” Grace cengengesan. Edan!
                    “Iiihh, kenapa sih lo nggak bisa serius? Gue ini lagi marah, sediiiihh, kecewa! Gue kepingin
               nabok orang, rasanya!”
                    Grace langsung mundur teratur. “Eh, gue nggak ikut-ikutan deh ya kalau udah berhubungan
               sama tabok-tabokan...”
                    “Makanya, lo kasih saran yang serius dong!”
                    “Iya sih, Lice, gue tahu pasti sakit banget buat lo, setelah semua kejadian belakangan ini,
               tiba-tiba lo lihat lagi Dylan di infotainment tadi pagi... tapi pa nggak sebaiknya lo dengerin dulu
               semua penjelasan dari dia?”
                    “Nggak  ada  penjelasan  yang  perlu  gue  dengar  lagi,  Grace.  Semuanya  udah  jelas!  Dylan
               nyeleweng, sama  Regina Helmy! Sekarang  gue ngerti  kenapa dia nggak mau waktu gue suruh
               balik  ke  Jakarta  secepatnya!  Pasti  dia  lagi  asyik  sama  Regina,  makanya  nggak  mau  pulang!
               Huaaaaaa...”  Aku  menangis  sekencang-kencangnya.  Sebelumnya  aku  nggak  pernah  terpikir
               seperti  itu,  tapi  begitu  gagasan  itu  muncul  di  kepalaku,  aku  langsung  sadar  itu  mungkin  saja
               terjadi.
                    Huuuhh! Dan Dylan pakai sok bilang dia nggak bisa pulang karena terikat kontrak, pula!
               Kontrak cinta sama Regina Helmy sih iya!
                    “Tapi... kata nyokap lo, tadi siang Dylan datang ke sini?”
                    “Oh. Itu.” Aku membersit ingusku lagi di tisu. Sekali lagi Grace mengernyit jijik. “Dia mau
               ngajak  gue  bicara,  tapi  gue  nggak  mau.  Huh,  pasti  dia  ketakutan  setelah  tahu  beritanya  sama
               Regina  sudah  tersebar  di  infotainment!  Dia  pasti  takut  gue  sudah  membongkar  semua  aibnya,
               makanya dia datang ke sini mau membujuk gue! Memangnya dia kira gue bego, apa?”
                    “Memangnya tadi dia bilang apa aja?”
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123