Page 34 - dear-dylan
P. 34

“Tenang aja. Special price.” Grace mengedipkan sebelah matanya, dan menggamit lenganku
               melewati pintu kaca Run & Ran yang berkilau. Aku menarik napas dalam-dalam, dan langsung
               merasakan sensasi aneh begitu berada di dalam butik itu.
                    Kalau dari luar saja Run & Ran udah kelihatan luar biasa, bagian dalamnya lebih hebat lagi.
               Jajaran gaun segala model digantung di sana-sini, ditata menurut warnanya, dan setiap gaun yang
               kulihat membuatku makin melongo. Cantik-cantik!
                    Memang aku nggak pernah masuk ke tempat ini sebelumnya. Seperti yang kubilang tadi, Run
               & Ran termasuk jajaran butik paling eksklusif di Jakarta, dan buat apa aku mondar-mandir di sini
               kalau nggak ada niatan beli? Lagian, pakaian kebangsaanku kan cuma kaus dan jins!
                    “Grace! Haloooo!”
                    Aku menoleh sewaktu mendengar suara itu, dan melihat seorang cewek seumuran Kak Julia,
               kakaknya  Grace,  berjalan  menghampiri  Grace.  Dia  cantik  bangeeettt,  nyaris  secantik  Regina
               Helmy tengil itu, tapi dia kelihatan jauh lebih menyenangkan.
                    “Untung tadi kamu SMS dulu, bilang kalau mau ke sini! Kakak hampir aja ikut ke Bali, mau
               liburan!”
                    “hehe, sori deh, Kak... Habisnya kalau nggak sama Kak Rana langsung,  nggak bisa dapat
               diskon dong?”
                    “Huuu, kamu, maunyaaa...” Cewek cantik yang dipanggil Kak rana oleh Grace itu tersenyum
               manis. “By the way, mau ada pesta ya, kok beli gaun? Atau jangan-jangan kamu udah mau sweet
               seventeen?”
                    “Ah nggak, masih lama.” Grace mengibaskan tangannya. “Aku ke sini nganter temenku kok.
               Tuh orangnya.”
                    Grace menunjukku, dan rasanya aku kepingin ngacir saja waktu Kak Rana menatapku.
                    “Halo!” sapanya ramah sambil menghampiriku. “Namanya siapa?”
                    “Mmm... Alice, Kak.”
                    “Hai, Alice!” Dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman, yang langsung kusambut. “Aku
               Rana, salah satu pemilik Run & Ran, ready to assist you! Butuh gaun yang seperti apa? Acara apa?”
                    Aku nyaris menjawab pertanyaannya, waktu seseorang muncul dan setengah berseru, “Hei,
               Grace udah datang?”
                    Sekali lagi aku menoleh, dan terlongong sebengong-bengongnya begitu melihat Kak Rana,
               satu lagi Kak Rana, berdiri di belakangku!
                    “Haiii...  Kak  Runny!”  Grace  menyapa  cewek  yang  baru  muncul  itu,  dan  aku  langsung
               paham. Dua cewek ini bersaudara kembar. Runny dan Rana... Run & Ran... Ooohh!
                    Grace mengulangi prosedur saat mengenalkan aku pada Kak Rana tadi ke Kak Runny, dan
               dia menjelaskan dugaanku memang  benar, dua cewek itu saudara kembar, dan butik ini  milik
               mereka berdua.
                    Oh wow, dua cewek non selebritis berpenampilan tercantik yang pernah kulihat, dan mereka
               berdua owner butik super menakjubkan ini? Aku jadi ragu apakah Grace membawaku ke tempat
               yang benar.
                    “Nah, Runny lagi ada customer, jadi... aku aja yang temani pilih baju, ya?” kata Rana setelah
               hampir lima menit kami berbasa-basi, dan Grace ngabur untuk beli makanan. “Kamu butuh baju
               untuk acara apa?”
                    “Nggg... itu... nggg...” Aku kok rasanya susah mengucapkannya? “MTV Awards.”
                    Kak  Rana  menatapku  sesaat,  lalu  dia  mengangguk  pelan.  “MTV  Awards,  hmm...  kamu
               undangan, atau...?”
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39