Page 41 - dear-dylan
P. 41
Wah, benar juga. Developer mal saingan bisa dengan gampang membayar orang untuk
melakukan hal itu. Dan nggak masalah apa yang dicuri dari pengunjung mal, yang penting
menimbulkan kesan mal tersebut nggak aman. Aduh, kalau pikiranku itu benar, negeri ini sudah
benar-benar kacau. Persaingan bisnisnya aja sudah nggak sehat begini...
“Hoi! Ngelamun!” Grace menepuk bahuku keras-keras. “Mikirin apa sih, bo?”
Aku menceritakan pada Grace soal pikiranku tadi, dan dia bengong.
“Hei, akhir-akhir ini lo jadi dewasa, ya?”
“Maksudnya?” tanyaku nggak paham.
“Ya lo jadi suka mikir gitu. Ingat karya tulis lo, temanya juga „berat‟, kan?”
Aku terdiam. Benar juga apa kata Grace, aku jadi suka mikir begini... Karya tulisku itu...
padahal baru tadi siang dikumpulkan, tapi setelah semua kejadian di Run & Ran dan tempat
parkir tadi, rasanya sudah lama sekali.
“Haha, kok diam, Lice? Nggak papa kali, malah bagus lo bisa mikir sampai sejauh itu. Gue
lihat, lo malah kayaknya peduli banget sama negara, ya?”
Aku mengedikkan bahu. “Yah, kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?”
“Iya juga sih...”
Aku mengembuskan napasku ke kaca jendela sekali lagi.
MTV AWARDS (YANG KACAU-BALAU)