Page 70 - dear-dylan
P. 70
4
“Jadi, nunga leleng hamu marhallet?” Nah, Tane Luci masih mengoceh pakai bahasa
Batak, taip kali ini sambil memperhatikan Alice dari atas ke bawah. Hhh... tolong deh, Mama
aja nggak kayak gitu!
“Setahun lebih,” gue menjawab dengan bahasa Indonesia, sebisa mungkin mengarahkan
Tante Luci untuk pakai bahasa yang sama. Kasihan Alice, wajahnya bingung mendengar
obrolan gue dan Tante Luci. Dia pasti nggak mengerti sepatah katapun.
5
“Jadi boa do? Ndang adong rencanam? Andigan be...?” Tante Luci mengedipkan
sebelah matanya, bikin gue langsung mendengus kesal.
Kenapa sih orang nggak pernah berhenti nanya “kapan nyusul”??? Mereka kira Alice
umur berapa?! Dan memangnya segampang itu “menyusul”? Belum lagi nanti kalau udah
“nyusul”, ditanya kapan punya anak lah, kalau anaknya udah gede ditanya kapan dikasih adik
lah, huh... orang-orang zaman sekarang memang pada bawel semua! Kepingin tau aja urusan
orang!
“Masih lama, Tante,” jawab gue akhirnya, setengah mati menahan diri untuk nggak
menjawab “Mei” seperti Ringgo Agus di iklan rokok itu.
“Ooh... molo adong rencanam, paboa tu Tante da? Atik boha ho porlu bantuan laho
6
mambahen baju tu angka panitia.”
Gue nyengir nggak penting. Yeah, you wish, Tante.
Untunglah, Tante Luci akhirnya pergi mengawasi asistennya yang tengah mengukur
badan Ina dan Tata di ruangan sebelah. Gue jadi nggak perlu menjawab pertanyaan-
pertanyaannya lagi.
“Eh, tadi itu tantemu?” tanya Alice.
“Hmm... saudara jauh sih, tapi kebetulan Mama minta Tante Luci yang handle baju
panitia ini, karena dia pintar jahit.”
“Oohh... terus dia tadi nanya apa aja? Aku nggak ngerti sama sekali...”
Waduh! Jawab apa nih?! “Mmm... yang mana?” Gue berusaha mengulur waktu untuk
memutar otak.
“Ituuu... yang kamu jawab „masih lama‟ itu.”
wah, pertanyaan yang itu pula! Gue ngak mungkin membahas pertanyaan kayak gitu ke
Alice! Bisa canggung nanti! “Ehh... dia nanya kapan aku wisuda...,” jawab gue akhirnya,
berhasil menemukan jawaban yang tepat. “Ya aku bilang masih lama, orang sekarang aja aku
masih cuti kuliah, kan? Skillful belum bisa ditinggal.”
“Oh... nanyain itu. Kirain...” Alice memutar bola matanya.
“Kirain... apa?”
“Kirain tantemu nanya kapan kita nyusul Bang Tora sama Mbak Vita,” jawab Alice
sambil terkikik.
Hah?!
* * *
4
Sudah lama pacarannya?
5 Jadi bagaimana? Sudah ada rencana? Kapan nih...?
6 Ohh... gitu. Nanti kalau sudah ada rencana, kasih tahu Tante, ya? Siapa tau kamu butuh bantuan membuat
baju untuk panitia juga.