Page 80 - Tesis S2 Unpad
P. 80

64




                        pelatihan  yang  terkait  dengan  tugasnya,  tetapi  dalam  pelaksanaanya  kalau  ada


                        yang pelatihan tentang koding INA  CBGs  yang diikutkan  bukan petugas koder

                        tetapi petugas dari bagian lain.

                            Informasi  yang  diperoleh  dari  informan  petugas  sangat  perlu  menambah


                        wawasan  baru  terkait  dengan  koding,  grouping  INA  CBGs  era  JKN  melalui


                        kegiatan pelatihan karena ada beberapa ilmu baru dalam pelaksanaan koding dan

                        grouping INA CBGs era JKN yang belum mereka ketahui seperti melakukan top

                        up (pembayaran tambahan) karena ada selisih tarif rumah sakit dengan tarif INA


                        CBGs untuk kasus diagnosis tertentu yang telah diatur dalam juknis pelaksanaan

                        INA CBGs.


                            Sistem  IT  yang  tidak  mendukung  untuk  melakukan  koding  dan  grouping,

                        yang mana satu diagnosis sampai didapatkan tarif pelayanan membutuhkan waktu


                        sepuluh  sampai  lima  belas  (10-15)  menit,  sehingga  konsekwensinya  dengan

                        jumlah pasien era JKN  yang  mengalami peningkatan baik rawat jalan dan inap

                        petugas harus lembur supaya pengajuan klaim ke BPJS bisa tepat waktu.


                            Kesalahan kode diagnosis dalam input data rekam medis dapat menyebabkan

                        kerugian finansial rumah sakit karena kode diagnosis menjadi salah satu variabel


                        penghitung biaya pelayanan rumah sakit, dengan sistem INA CBGs petugas koder

                        di tuntut untuk professional harus di dasari pada pendidikan rekam medis yang


                        memadai, disamping koder rekam medis dokter juga dituntut pahami benar ICD

                        10 dan ICD 9 CM.


                            Berdasarkan  informasi  yang  diperoleh  dari  beberapa  informan,  dalam

                        melakukan  koding  dan  grouping  petugas  masih  banyak  menemukan  diagnosis






                                                              64
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85