Page 117 - Gadis_Rempah
P. 117

“Sini  deh, sini …,” Dinda menarik lengan
                       Arumi   menuju   papan  pengumuman     di                             Selamat, Anda terpilih sebagai salah satu pemenang
                       dekat lapangan basket. “Baca deh  itu!” Dinda                         Lomba Ekonomi Kreatif Kemenparekraf 2023. Silakan
                       menunjuk secarik kertas berlogo sekolah yang                             cek pengumuman resmi di akun medsos kami
                       menempel di papan pengumuman. Sedetik,                                  dan segera lakukan registrasi di link yang sudah
                       dua detik, tiga detik, Arumi membacanya.                                           disediakan. Terima kasih.

                           “Dinda ...!” teriak Arumi begitu kerasnya
                       membuat beberapa siswa yang sedang melintas                              “Din, ini gak mimpi ‘kan?” ucap Arumi lirih.
                       menoleh semua padanya dan Dinda.                                         “Apaan sih?” Dinda menghentikan langkahnya mengikuti
                                                                                            Arumi.
                           Dengan antusias, Arumi merengkuh kedua
                                                                                                Arumi menunjuk gawainya mengisyaratkan Dinda
                       bahu Dinda dan menggoyang-goyangkannya.
                                                                                            untuk membaca pesan yang baru saja diterimanya.
                       Tubuh gadis mungil berkacamata itu seperti
                       perahu yang terombang-ambing oleh ombak.                                 “Wooow ... kejutan lagi. Selamat Arumi, ini bukan
                       Rambut lurusnya yang melingkar sebahu                                mimpi!” Dinda melompat. Arumi melompat.
                       melambai-lambai ke kanan ke kiri.                                        “Ini namanya kado dari Tuhan yang berduyun-duyun
                                                                                            datang, Din. Ya Allah ... rasa-rasanya aku masih tidak
                           “Sudah Arumi. Sudah!” teriak Dinda.
                                                                                            percaya, Din!”
                           Arumi melepaskan tangannya. Sementara                                “Ini seperti yang kamu sering bilang ‘kan, Arumi.
                       Dinda merapikan kacamata yang bergeser.                              Teruslah berusaha. Ikhlaskan semuanya. Biar Tuhan beri

                                                                                            kejutan tak terduga. Mengapa saat semua datang kamu
                           “Maafkan aku, Din. Aku senang banget,
                                                                                            justru merasa aneh?” tutur Dinda membuat mata Arumi
                       sih!” Arumi menutup mulut menahan tawa
                                                                                            semakin tergenang air mata bahagia. Ia tak pernah mengira,
                       melihat Dinda merapikan rambutnya yang
                                                                                            kado dari Tuhan yang ia nantikan berduyun-duyun datang.
                       acak-acakan.
                                                                                            Bukankah begitu kalau Tuhan sudah memberi kejutan? Tak
                           Di saat yang sama, gawai di saku Arumi                           terlintas dalam hati, tak berwujud dalam mimpi. Semua
                       bergetar. Dengan ringan Arumi merogoh gawai                          begitu tiba-tiba sekali.
                       di sakunya. Sebuah pesan baru muncul. Dari
                       nomor yang tidak dikenalnya.



             109  Bab 8 — Kado berduyun-duyun                                                                                 Gadis Rempah  110
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122