Page 118 - Gadis_Rempah
P. 118

“Sini  deh, sini …,” Dinda menarik lengan
 Arumi  menuju  papan  pengumuman  di  Selamat, Anda terpilih sebagai salah satu pemenang
 dekat lapangan basket. “Baca deh  itu!” Dinda  Lomba Ekonomi Kreatif Kemenparekraf 2023. Silakan
 menunjuk secarik kertas berlogo sekolah yang   cek pengumuman resmi di akun medsos kami
 menempel di papan pengumuman. Sedetik,  dan segera lakukan registrasi di link yang sudah
 dua detik, tiga detik, Arumi membacanya.   disediakan. Terima kasih.

 “Dinda ...!” teriak Arumi begitu kerasnya
 membuat beberapa siswa yang sedang melintas   “Din, ini gak mimpi ‘kan?” ucap Arumi lirih.
 menoleh semua padanya dan Dinda.  “Apaan sih?” Dinda menghentikan langkahnya mengikuti
               Arumi.
 Dengan antusias, Arumi merengkuh kedua
                   Arumi menunjuk gawainya mengisyaratkan Dinda
 bahu Dinda dan menggoyang-goyangkannya.
               untuk membaca pesan yang baru saja diterimanya.
 Tubuh gadis mungil berkacamata itu seperti
 perahu yang terombang-ambing oleh ombak.  “Wooow ... kejutan lagi. Selamat Arumi, ini bukan
 Rambut lurusnya yang melingkar sebahu  mimpi!” Dinda melompat. Arumi melompat.
 melambai-lambai ke kanan ke kiri.  “Ini namanya kado dari Tuhan yang berduyun-duyun
               datang, Din. Ya Allah ... rasa-rasanya aku masih tidak
 “Sudah Arumi. Sudah!” teriak Dinda.
               percaya, Din!”
 Arumi melepaskan tangannya. Sementara   “Ini seperti yang kamu sering bilang ‘kan, Arumi.
 Dinda merapikan kacamata yang bergeser.   Teruslah berusaha. Ikhlaskan semuanya. Biar Tuhan beri

               kejutan tak terduga. Mengapa saat semua datang kamu
 “Maafkan aku, Din. Aku senang banget,
               justru merasa aneh?” tutur Dinda membuat mata Arumi
 sih!” Arumi menutup mulut menahan tawa
               semakin tergenang air mata bahagia. Ia tak pernah mengira,
 melihat Dinda merapikan rambutnya yang
               kado dari Tuhan yang ia nantikan berduyun-duyun datang.
 acak-acakan.
               Bukankah begitu kalau Tuhan sudah memberi kejutan? Tak
 Di saat yang sama, gawai di saku Arumi  terlintas dalam hati, tak berwujud dalam mimpi. Semua
 bergetar. Dengan ringan Arumi merogoh gawai   begitu tiba-tiba sekali.
 di sakunya. Sebuah pesan baru muncul. Dari
 nomor yang tidak dikenalnya.



 109  Bab 8 — Kado berduyun-duyun                Gadis Rempah  110
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123