Page 119 - Gadis_Rempah
P. 119

Kedua   gadis  itu  berpegangan  tangan
                                                                                                      sambil melompat. Keduanya terus  melompat
                                                                                                      dan beryel-yel seperti cheerleader. Seluruh
                                                                                                      siswa dan guru yang melintas tersenyum dan
                                                                                                      menatap heran keduanya. Sampai bel panjang
                                                                                                      tanda masuk kelas menghentikan aksi mereka.
                                                                                                      Keduanya menutup mulut menahan tawa.






                                                                                                          Treet ... treeet ...
                                                                                                          Dinda membunyikan klakson motornya
                                                                                                      tepat di depan Arumi yang tengah berdiri di
                                                                                                      samping pos satpam.
                                                                                                          “Gak  dijemput Pak Wisnu?” tanya Dinda
                                                                                                      saat membuka penutup helmnya.

                                                                                                          Gadis berkerudung putih di depannya
                                                                                                      menggeleng. “Nggak ah. Aku mau kamu anterin
                                                                                                      saja, Din!” rengek Arumi manja seperti biasanya.

                                                                                                          “Pulang ‘kan?” tanya Dinda memastikan.

                                                                                                          “Gak. Antarkan ke Ibu saja, Din. Aku mau
                                                                                                      beri kejutan ke Ibu,” Arumi tersenyum manis
                                                                                                      sambil menempelkan tangan di kedua pipinya.


                                                                                                          Dinda mengangguk. Dilihatnya sekilas
                                                                                                      kedua mata Arumi berbinar cerah. Belum
                                                                                                      pernah didapatinya Arumi tampak begitu
                                                                                                      bahagia seperti siang ini.


             111  Bab 8 — Kado berduyun-duyun                                                                                 Gadis Rempah  112
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124