Page 26 - Gadis_Rempah
P. 26
“A rumi …!” Dinda lalu mencoba duduk tenang di bangku
Arumi melepaskan perlahan tangan
beton di sampingnya. “Sebaiknya aku izin Ibu
dulu ya, Din,” ucap Arumi semakin lemah.
Mata Arumi menyisir sepanjang halaman sekolah.
Berharap menemukan sosok gadis yang memanggil “Loh, bukannya sudah?” tanya Dinda
namanya. Pasti Dinda, pikir Arumi. Hanya Dinda yang setengah terkejut lalu dengan cepat duduk di
memanggil namanya dengan Arumi. Teman-teman lain samping Arumi.
biasanya memanggil dengan Arum atau cukup Rum.
Arumi menggeleng, “Belum. Belum sempat.”
“Jadi ke ITS hari ini?” tanya Dinda bersemangat setelah
tiba di hadapannya. Gadis berambut lurus sebahu dengan “Ehm, begitu ya? Baiklah,” ucap Dinda ringan.
poni rata di atas kedua alisnya itu bertanya kepada Arumi
“Doakan Ibu setuju ya, Din,” kali ini
dengan semangat.
Arumi memandang begitu dalam pada dua
Arumi tidak menjawab. Hanya memandang lesu pada bola mata sahabatnya itu.
Dinda yang masih terengah-engah mengatur napasnya.
Seperti biasa, Dinda tersenyum sehingga
“Aku ..., entahlah Din,” sahut Arumi lemah.
tampak kedua lesung di pipinya.
“Ayolah Arumi. Kali ini aku siap menemani kamu, kok!
“Aamiin. Aku selalu berharap yang
Mumpung keponakanku gak di rumah, hehe ...!” hibur gadis
terbaik untukmu Arumi. Meski kita
berkacamata itu sambil mengayunkan tangan Arumi
bersahabat sejak SMP, aku tidak akan
Arumi memandang takjub sepasang bola mata memintamu harus kuliah di kampus
Dinda. Begitu luas harapan di balik bening bola mata itu. yang sama denganku,” ucap Dinda sambil
Gadis itu juga sangat ringan tangan. Setiap pagi sebelum menepuk-nepuk pundak Arumi.
berangkat sekolah, Dinda mengantar dulu keponakannya
di taman kanak-kanak. “Terima kasih banyak ya, Din. Kamu baik
banget,” ucap Arumi dengan mata berkaca-kaca.
Dinda adalah sahabat Arumi sejak SMP. Hubungan
keluarga mereka juga dekat. Ayah Dinda telah lama “Sama-sama Arumi,” Dinda kembali
bersahabat dengan ayah Arumi. Keduanya sama-sama menepuk-nepuk bahu sahabatnya.
mencintai seni rupa. Keduanya pernah tergabung dalam
Keduanya bertukar senyum sebelum
satu tim penyusun buku Seni Budaya jenjang SMP.
berpisah.
17 Bab 2 — Ibu, aku ingin bicara ... Gadis Rempah 18