Page 27 - Gadis_Rempah
P. 27

Baru beberapa langkah Arumi berjalan, Dinda kembali                             Seringkali Arumi merasa frustrasi. Semua wedang
            memanggilnya.                                                                   buatannya tidak pernah sempurna di mata ibunya. Hingga
                                                                                            suatu saat Arumi memutuskan membeli beberapa botol
                “Eh, bentar Arumi ...!”
                                                                                            kecil bubuk wedang instan di supermarket. Arumi berpikir
                “Ya?” Arumi menoleh dengan mencoba memasang                                 komposisi dari pabrik pasti sudah diracik sempurna oleh
            senyum manisnya meski hatinya masih mendung. Dinda                              para ahli dan akan pas rasanya di lidah ibunya.
            berjalan cepat mendekatinya.
                                                                                                Bukannya mendapat pujian dan simpati, Arumi justru
                “Ehm ..., coba deh kamu buatkan wedang favorit ibumu                        mendapat omelan dan ceramah bertubi-tubi. Sebagai
            yang kamu racik sendiri. Lalu ajak duduk dan bicara baik-                       keturunan pedagang rempah turun-temurun, temurun
            baik. Semoga dengan begitu ibumu akan setuju kamu kuliah                        dan  pencinta berat rempah-rempah, ibunya menolak keras
            di prodi desain,” saran Dinda dengan mata berbinar.                             meminum wedang rempah instan racikan pabrik.

                Arumi menatap begitu dalam pada bening mata Dinda                               Namun, Arumi tidak punya pilihan lain. Tugas sekolah
            yang penuh semangat. Ceria adalah perhiasan yang selalu                         semakin berat dan banyak. Apalagi saat ini menjelang ujian
            menempel di wajahnya. Arumi tidak tega berkata tidak pada                       akhir kelulusan, Arumi merasa perlu belajar keras untuk
            saran sahabatnya itu. Arumi lantas pura-pura mengangguk                         mempersiapkan ujian. Terlebih Arumi sangat berharap
            dan tersenyum sebelum kemudian melambaikan tangan                               mendapat nilai akhir yang sangat memuaskan sehingga
            dan membalikkan badan. Sementara itu, Dinda menatap                             bisa mendaftar kuliah melalui jalur beasiswa.
            penuh keyakinan pada ujung jilbab Arumi yang melambai
                                                                                                Arumi lantas mengingat percakapannya bersama Dinda
            ringan tertiup angin.
                                                                                            kemarin lusa di sebuah kafe Jalan Dharmawangsa Surabaya.
                Dalam   perjalanan  mengendarai  motor   menuju
                                                                                                “Arumi Arumi ..., kamu ini ‘kan putri tunggal pedagang
            rumahnya, Arumi terus memikirkan kalimat terakhir
                                                                                            rempah yang kaya di Surabaya. Buat apa sih  berburu
            Dinda siang itu. Bukan tidak pernah Arumi meracik sendiri
                                                                                            beasiswa? Ibumu pasti sangat mampu mendaftarkan kamu
            wedang untuk ibunya, melainkan selalu saja ada yang
                                                                                            kuliah di kampus mana pun yang kamu mau. Iya, ‘kan?”
            salah menurut ibunya. Wedang jahe yang jahenya terlalu
                                                                                            celoteh Dinda sembari mengambil daftar menu di meja.
            hancurlah, beras kencur yang kencurnya kurang kentallah,
            wedang pokak yang gula arennya terlalu banyaklah, atau                              "Loh, apa hubungannya beasiswa sama orang kaya? Asal
            sinom yang terlalu asam. Selalu saja ada yang kurang.                           berprestasi, siapa pun bisa kok  dapat beasiswa, Din. Lagipula

                                                                                            aku pengen dapat beasiswa itu untuk memberi kejutan dan juga

              19  Bab 2 — Ibu, aku ingin bicara ...                                                                           Gadis Rempah  20
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32