Page 31 - Gadis_Rempah
P. 31
Dinda mengernyitkan dahi sambil
mempermainkan topping es krimnya,
“Hmm ... rumit juga ternyata hidupmu Arumi.
Ehm ... bagaimana ya?”
“Iih ... ditanya malah balik tanya lagi?
Bagaimana sih kamu, Din?” Arumi mencubit
gemas pipi sahabatnya itu.
“Eh ... aku ini masih berpikir, lho …,” ucap
Dinda tertawa.
“Hmm ... kamu beruntung, Din. Ayah
ibumu lebih bijaksana dan demokratis kepada
anaknya. Buktinya kamu diberikan kebebasan
untuk memilih jurusan kuliah yang kamu
inginkan.” Arumi mengaduk dengan malas
segelas es lemon tea yang ada di depannya.
“Eh, apa kita tukeran aja ya? Kamu jadi
anak ibuku. Aku jadi anak ibumu?” canda
Dinda menghibur sahabatnya.
Dinda berhasil. Gadis berkerudung abu
muda di depannya tertawa meski kecil saja.
“Ah ... ngawur kamu, Din. Mana bisa
begitu. Lagipula ibuku itu meskipun bersikap
seperti itu, Ibuku tidak pernah mengusik aku
saat menggambar. Ibuku juga tidak pernah
merapikan lembar-lembar sketsaku yang
berantakan di kamar karena ibuku paham
kalau aku tidak suka gambar-gambarku
23 Bab 2 — Ibu, aku ingin bicara ... Gadis Rempah 24